Panduan Lengkap Agar Ayam Betina Bertelur Terus

Memastikan ayam betina (induk) terus memproduksi telur secara konsisten adalah impian setiap peternak, baik skala rumahan maupun komersial. Produktivitas telur sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari manajemen pakan, kondisi lingkungan, hingga kesehatan ternak. Jika produksi telur menurun drastis, biasanya ada satu atau lebih faktor kunci yang terabaikan.

Untuk mencapai target produksi telur yang stabil dan tinggi, diperlukan pendekatan holistik. Ini bukan hanya tentang memberi makan, tetapi juga menciptakan kondisi ideal bagi ayam untuk mengekspresikan potensi genetik mereka sebagai penghasil telur.

Faktor Kunci Agar Ayam Bertelur Terus

• 1. Kualitas dan Keseimbangan Nutrisi Pakan
  Pakan adalah komponen biaya terbesar sekaligus faktor paling krusial. Ayam petelur membutuhkan energi tinggi, protein yang cukup (minimal 16-18%), serta kalsium yang memadai untuk pembentukan kerabang telur. Kurangnya kalsium akan menghasilkan cangkang tipis atau bahkan ayam berhenti bertelur karena kekurangan energi. Selalu sediakan grit atau kulit kerang terpisah sebagai sumber kalsium tambahan.
• 2. Pencahayaan yang Teratur dan Cukup
  Lampu adalah pemicu utama produksi telur. Ayam membutuhkan stimulasi cahaya sekitar 14 hingga 16 jam sehari. Penerapan jadwal pencahayaan yang konsisten, terutama pada pagi dan sore hari, membantu mengatur hormon reproduksi mereka. Hindari perubahan mendadak dalam intensitas cahaya.
• 3. Manajemen Stres dan Lingkungan Kandang
  Ayam yang stres cenderung menahan produksi telur. Pastikan kandang memiliki ventilasi yang baik untuk mencegah penumpukan amonia dan panas berlebih. Jaga kepadatan populasi agar tidak terlalu padat (kepadatan yang terlalu tinggi memicu agresi dan stres). Suhu ideal berkisar antara 20°C hingga 25°C.
• 4. Ketersediaan Air Bersih Sepanjang Waktu
  Air bersih adalah komponen utama pembentuk telur (sekitar 75% telur adalah air). Dehidrasi sekecil apapun akan langsung mengurangi frekuensi bertelur. Pastikan tempat minum selalu terisi penuh dan airnya diganti minimal dua kali sehari, terutama saat cuaca panas.
• 5. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
  Penyakit apapun, bahkan yang ringan seperti koksidiosis atau cacingan, akan mengalihkan energi ayam dari produksi telur menjadi melawan infeksi. Lakukan program vaksinasi sesuai jadwal dan berikan obat cacing secara berkala. Ayam yang sakit harus segera diisolasi.
• 6. Pemilihan Strain Ayam yang Tepat
  Pastikan jenis ayam yang Anda pelihara memang sesuai untuk tujuan peteluran (misalnya, Leghorn atau strain layer komersial). Ayam kampung umumnya bertelur musiman atau jauh lebih sedikit dibandingkan ayam ras petelur murni.
• 7. Manajemen Masa 'Molting' (Rontok Bulu)
  Ayam akan mengalami periode istirahat (molting) di mana mereka merontokkan bulu lama dan menumbuhkan yang baru. Selama masa ini, produksi telur akan turun drastis. Jangan memaksakan produksi dengan memberikan pakan petelur super tinggi kalsium saat molting; fokuskan pada pakan pemulihan dan peningkatan protein. Setelah bulu baru tumbuh penuh, secara bertahap kembalikan ke pakan petelur.

Mengatasi Penurunan Produksi Mendadak

Jika ayam yang tadinya rajin bertelur tiba-tiba berhenti atau menurun, segera lakukan audit lingkungan. Periksa:

1. Apakah ada perubahan mendadak pada sumber pakan? (Bisa jadi nutrisi tidak seimbang).
2. Apakah ada predator atau suara bising baru di sekitar kandang? (Pemicu stres).
3. Apakah suhu kandang terlalu panas atau terlalu dingin hari ini?
4. Cek secara visual, apakah ada tanda-tanda penyakit seperti lesu atau kotoran yang tidak normal?

Dengan monitoring ketat terhadap pakan, air, cahaya, dan kenyamanan, siklus bertelur ayam betina Anda akan lebih teratur dan berkelanjutan.