Angsuran anuitas adalah metode perhitungan cicilan pinjaman di mana jumlah total pembayaran yang harus dibayarkan oleh peminjam kepada kreditur (bank atau lembaga keuangan) besarnya tetap sepanjang tenor pinjaman. Meskipun jumlah total angsuran (pokok + bunga) selalu sama, komposisi dari angsuran tersebut mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Metode anuitas sangat populer digunakan dalam pembiayaan jangka panjang seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan juga pada produk investasi tertentu.
Untuk memahami anuitas, kita perlu melihat dua komponen utama dalam setiap pembayaran:
Pada awal masa pinjaman, sisa pokok utang masih besar. Oleh karena itu, porsi yang dibayarkan untuk bunga akan jauh lebih dominan daripada porsi pembayaran pokoknya. Seiring berjalannya waktu dan semakin banyak pokok yang terbayar, sisa pokok utang semakin kecil. Konsekuensinya, komponen bunga juga akan menurun, sementara porsi yang dialokasikan untuk pembayaran pokok akan meningkat.
Setiap sistem pembiayaan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemahaman mendalam tentang anuitas membantu Anda mengambil keputusan finansial yang tepat.
Perhitungan anuitas memang kompleks dan biasanya dilakukan oleh sistem bank. Namun, memahami rumusnya penting. Angsuran (A) dihitung menggunakan rumus:
A = P [ i (1 + i)^n ] / [ (1 + i)^n – 1 ]
Di mana:
Setelah A didapat, komponen bunga bulan pertama dihitung ($Bunga_1 = P \times i$), dan sisanya adalah pembayaran pokok ($Pokok_1 = A - Bunga_1$). Siklus ini diulang, mengganti P dengan sisa pokok utang yang baru.
Angsuran anuitas menawarkan kepastian arus kas bulanan, menjadikannya favorit bagi banyak peminjam yang mengutamakan stabilitas anggaran. Walaupun demikian, penting untuk menyadari bahwa kompromi dari stabilitas tersebut adalah total beban bunga yang lebih tinggi karena pelunasan pokok yang bertahap. Selalu pastikan Anda membandingkan simulasi anuitas dengan skema pembiayaan lain sebelum mengambil keputusan kredit jangka panjang.