Ilustrasi simbolis koneksi antara dua ibu kota.
Ankara dan Jakarta, meskipun terpisah oleh benua dan budaya yang kaya, memiliki benang merah yang menghubungkan keduanya dalam konteks diplomasi, perdagangan, dan hubungan antarmanusia. Sebagai ibu kota Republik Turki dan Republik Indonesia, kedua kota ini memegang peran sentral dalam kebijakan luar negeri masing-masing negara. Membahas hubungan Ankara Jakarta berarti menelusuri sejarah panjang kemitraan strategis antara dua bangsa besar yang sama-sama memiliki nilai-nilai Pancasila dan prinsip non-blok dalam sejarah modern mereka.
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Turki sudah terjalin sejak lama, jauh sebelum Indonesia merdeka. Ankara, sebagai pusat pemerintahan Turki modern yang didirikan oleh Mustafa Kemal Atatürk, memiliki kesamaan semangat perjuangan kemerdekaan yang juga dipegang teguh oleh para pendiri bangsa Indonesia. Komitmen ini sering kali tercermin dalam dukungan timbal balik di forum-forum internasional. Pertemuan tingkat tinggi antara pemimpin kedua negara sering diadakan, baik di Ankara maupun di Jakarta, untuk membahas isu-isu global, keamanan regional, dan kerjasama ekonomi bilateral.
Kerja sama ini tidak hanya bersifat formal. Ada apresiasi budaya yang mendalam. Masyarakat Indonesia banyak mempelajari sejarah Turki melalui warisan Kekaisaran Ottoman, sementara Turki mulai menunjukkan minat yang meningkat terhadap kekayaan budaya dan Islam Nusantara yang diwakili oleh Jakarta sebagai gerbang utama Indonesia. Kunjungan delegasi budaya dan pertukaran pelajar menjadi jembatan penting yang memperkuat pemahaman timbal balik ini.
Dari perspektif ekonomi, sinergi antara Ankara dan Jakarta sangat potensial. Jakarta, sebagai pusat ekonomi Indonesia yang dinamis dan padat penduduk, menawarkan peluang investasi besar, terutama di sektor infrastruktur, teknologi, dan manufaktur. Sementara itu, Ankara, yang merupakan pusat administrasi dan industri penting di Anatolia, menjadi pintu masuk bagi produk-produk Indonesia ke pasar Eropa Timur dan kawasan Eurasia.
Meskipun volume perdagangan terus meningkat, kedua belah pihak sepakat bahwa masih banyak ruang untuk eksplorasi lebih lanjut. Fokus saat ini sering tertuju pada peningkatan kerjasama di bidang pertahanan dan industri strategis. Kesepakatan untuk memfasilitasi investasi timbal balik sering menjadi agenda utama ketika para pejabat dari Ankara mengunjungi Jakarta, dan sebaliknya. Tujuan utamanya adalah menciptakan kemitraan yang lebih seimbang dan berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional lainnya.
Konektivitas fisik, terutama melalui penerbangan langsung, telah memainkan peran krusial dalam mempererat hubungan ini. Peningkatan frekuensi penerbangan antara Istanbul (kota penghubung utama dari Ankara) dan Jakarta telah mempermudah pergerakan wisatawan, pebisnis, dan ekspatriat. Wisatawan Turki yang mengunjungi Jakarta sering tertarik pada keragaman etnis, kuliner pedas, dan pusat perbelanjaan modern. Sebaliknya, warga Jakarta semakin banyak yang menjelajahi keindahan historis Ankara, mulai dari Mausoleum Atatürk (Anıtkabir) hingga museum-museum kuno di kawasan tersebut.
Dalam konteks urbanisasi dan pembangunan, kedua kota ini juga menghadapi tantangan serupa, seperti manajemen lalu lintas dan pembangunan kota berkelanjutan. Pertukaran pengetahuan mengenai tata kota dan solusi transportasi pintar antara Ankara dan Jakarta dapat memberikan manfaat signifikan bagi pengembangan kedua metropolis tersebut. Transformasi digital yang cepat di Jakarta juga menarik perhatian para inovator di Ankara.
Hubungan Ankara Jakarta adalah cerminan kemitraan strategis yang matang, didukung oleh rasa saling menghormati sejarah dan visi masa depan bersama. Dari kesamaan nilai-nilai historis hingga ambisi ekonomi modern, kedua ibu kota ini terus bekerja sama untuk memperkuat posisi Indonesia dan Turki di panggung global. Peningkatan dialog tingkat tinggi dan kolaborasi sektor swasta akan menjadi kunci untuk membuka potensi penuh dari hubungan bilateral yang vital ini di tahun-tahun mendatang.