Ilustrasi: Pengaturan Suhu Tubuh
Antipiretik untuk mengatasi demam merupakan kelas obat yang dirancang khusus untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat akibat kondisi tertentu, seperti infeksi virus, bakteri, atau peradangan. Demam (pireksia) sendiri bukanlah penyakit, melainkan mekanisme pertahanan alami tubuh untuk melawan patogen. Meskipun demikian, demam yang terlalu tinggi dapat menyebabkan ketidaknyamanan signifikan, dehidrasi, atau bahkan komplikasi pada kasus tertentu. Antipiretik bekerja dengan memengaruhi pusat pengatur suhu di otak, yaitu hipotalamus.
Ketika tubuh mengalami infeksi atau peradangan, sel-sel imun melepaskan zat kimia yang disebut pirogen. Pirogen ini berjalan melalui aliran darah dan mencapai hipotalamus. Hipotalamus kemudian "mengatur ulang" termostat tubuh pada suhu yang lebih tinggi dari normal. Obat antipiretik, terutama golongan Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID) dan Parasetamol, bekerja dengan cara menghambat produksi atau aksi prostaglandin di area hipotalamus. Prostaglandin adalah senyawa yang berperan penting dalam memicu respons demam. Dengan menghambat jalur ini, obat membantu "mengatur ulang" termostat tubuh kembali ke suhu normal, sehingga memicu mekanisme pendinginan seperti berkeringat.
Ada beberapa jenis obat yang umum digunakan sebagai antipiretik untuk meredakan demam, dan penting untuk membedakan fungsinya, terutama jika disertai nyeri atau peradangan.
Tidak semua demam memerlukan intervensi obat. Demam ringan (di bawah 38.5°C pada orang dewasa) seringkali dibiarkan karena merupakan bagian dari respons imun yang sehat. Namun, penggunaan antipiretik untuk membantu menurunkan suhu menjadi penting ketika:
Walaupun obat-obatan ini tersedia bebas, penggunaan yang tidak tepat bisa berbahaya. Overdosis Parasetamol, misalnya, dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius. NSAID berpotensi menyebabkan iritasi lambung atau masalah ginjal jika digunakan dalam jangka panjang atau dosis tinggi. Oleh karena itu, sangat krusial untuk selalu membaca petunjuk dosis pada kemasan, menyesuaikannya berdasarkan berat badan (terutama pada anak-anak), dan tidak menggabungkan beberapa obat yang mengandung zat aktif yang sama tanpa berkonsultasi dengan tenaga medis profesional. Ingat, antipiretik hanya mengobati gejala (demam), bukan penyebab utama demam itu sendiri.
Penggunaan antipiretik untuk demam harus selalu disertai dengan perawatan pendukung yang memadai. Ini termasuk memastikan asupan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi, mengenakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat, serta beristirahat total. Kompres air hangat pada lipatan tubuh (ketiak atau lipat paha) juga bisa membantu tubuh melepaskan panas secara alami, bekerja sinergis dengan efek obat yang ditelan.