Ilustrasi ketidaknyamanan pada saluran kemih.
Anyang-anyangan, atau sering disebut disuria, adalah kondisi yang ditandai dengan rasa nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, disertai keinginan untuk terus-menerus buang air kecil meskipun urin yang keluar hanya sedikit. Ketika kondisi ini menjadi "parah," dampaknya terhadap kualitas hidup bisa sangat signifikan, menyebabkan gangguan tidur, kecemasan, dan kesulitan beraktivitas sehari-hari. Memahami penyebab dan langkah penanganan yang tepat adalah kunci untuk meredakan penderitaan ini.
Meskipun sering dikaitkan dengan Infeksi Saluran Kemih (ISK), anyang-anyangan parah bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Jika gejala terjadi secara mendadak dan intens, ISK bakteri adalah tersangka utama. Bakteri, biasanya E. coli, masuk ke saluran kemih dan berkembang biak di kandung kemih. Namun, jangan abaikan kemungkinan lain.
Pada wanita, vaginitis (radang vagina) atau infeksi menular seksual (IMS) juga dapat memicu iritasi yang mirip. Pada pria, pembesaran prostat jinak (BPH) seringkali menjadi penyebab, terutama pada usia lanjut, karena prostat menekan uretra. Selain itu, kondisi yang lebih serius seperti batu ginjal, radang kandung kemih non-bakteri (interstitial cystitis), atau bahkan penggunaan produk kebersihan tertentu yang mengiritasi area sensitif bisa memperburuk keadaan.
Mengabaikan gejala anyang-anyangan yang parah adalah kesalahan besar. Jika rasa sakit tidak tertahankan atau disertai dengan tanda-tanda bahaya, penanganan medis segera sangat diperlukan. Tanda-tanda peringatan ini menunjukkan bahwa infeksi mungkin telah menyebar atau terdapat komplikasi serius:
Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, segera cari pertolongan dokter. Infeksi ginjal dapat menyebabkan kerusakan permanen jika tidak ditangani dengan antibiotik yang tepat.
Sambil menunggu konsultasi atau jika gejala masih tergolong ringan hingga sedang, beberapa langkah berikut dapat membantu meredakan ketidaknyamanan akibat anyang-anyangan parah:
Untuk mengatasi anyang-anyangan parah yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter kemungkinan besar akan meresepkan antibiotik. Sangat penting untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik sesuai anjuran, bahkan jika Anda sudah merasa lebih baik setelah beberapa hari. Menghentikan pengobatan terlalu cepat dapat menyebabkan infeksi kambuh dan bakteri menjadi resisten terhadap obat.
Dokter mungkin juga meresepkan obat pereda nyeri atau antispasmodik untuk membantu mengurangi rasa sakit dan desakan ingin berkemih. Untuk kondisi kronis seperti interstitial cystitis, penanganan mungkin melibatkan perubahan diet jangka panjang, terapi fisik panggul, atau obat-obatan spesifik yang ditujukan untuk mengurangi sensitivitas kandung kemih.