Asuhan Keperawatan pada Ibu dengan Ancaman Keguguran (ANC)
Pengenalan Ancaman Keguguran (Abortus Imminens)
Ancaman keguguran atau dalam istilah medis disebut abortus imminens adalah kondisi di mana terjadi perdarahan pervaginam pada usia kehamilan sebelum 20 minggu, disertai kontraksi uterus yang mungkin atau mungkin tidak ada, namun hasil pemeriksaan dalam (PD) menunjukkan bahwa serviks masih tertutup dan janin masih berada di dalam rahim. Kondisi ini memerlukan perhatian dan asuhan keperawatan yang segera dan komprehensif untuk mencegah keguguran (abortus komplit atau inkomplit).
Peran perawat sangat krusial dalam mendeteksi dini, memberikan dukungan emosional, serta mengedukasi ibu hamil mengenai manajemen konservatif yang harus dijalankan. Kegagalan dalam penanganan dini dapat meningkatkan risiko kehilangan janin, yang berdampak signifikan baik secara fisik maupun psikologis pada wanita tersebut.
Diagnosa Keperawatan Utama pada ANC
Dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, perawat perlu merumuskan diagnosa berdasarkan respons pasien terhadap ancaman yang dihadapi. Beberapa diagnosa utama yang sering muncul meliputi:
Kecemasan (Anxiety) berhubungan dengan ketidakpastian status kehamilan dan risiko kehilangan janin.
Ketidakseimbangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perdarahan pervaginam (jika perdarahan signifikan).
Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai tanda bahaya dan perawatan diri saat ANC.
Risiko cedera (terhadap janin) berhubungan dengan aktivitas fisik berlebihan atau stres psikologis.
Perencanaan dan Implementasi Asuhan Keperawatan
Implementasi asuhan keperawatan berfokus pada upaya menjaga kelangsungan hidup janin (viabilitas) dan meminimalkan stresor pada ibu.
1. Manajemen Kecemasan dan Dukungan Emosional
Ibu dengan ancaman keguguran sering kali mengalami ketakutan mendalam. Perawat bertugas:
Menciptakan lingkungan yang tenang dan suportif di unit perawatan.
Melakukan teknik relaksasi napas dalam bersama ibu.
Memberikan informasi yang jelas dan realistis mengenai kondisi janin dan rencana perawatan, untuk mengurangi ketidakpastian.
Melibatkan pasangan atau keluarga dalam proses dukungan.
2. Manajemen Pembatasan Aktivitas
Istirahat total (bed rest) sering menjadi intervensi utama. Perawat harus memastikan kepatuhan ibu terhadap pembatasan ini:
Menganjurkan ibu untuk beristirahat total, baik di rumah sakit maupun di rumah (jika rawat jalan).
Mengedukasi ibu untuk menghindari aktivitas fisik berat, menahan napas saat mengejan, dan mengangkat beban.
Mengawasi tanda-tanda vital ibu dan kontraksi uterus secara berkala.
3. Pemantauan Hemodinamik dan Perdarahan
Pemantauan ketat terhadap jumlah dan karakteristik perdarahan adalah wajib:
Menganjurkan ibu untuk menghitung dan mencatat jumlah perdarahan (menggunakan pembalut, bukan panty liner) dan melaporkan setiap perubahan warna atau peningkatan volume.
Menganalisis status hidrasi ibu, terutama jika terdapat mual/muntah atau dehidrasi akibat pembatasan aktivitas.
Membantu dokter dalam prosedur pemeriksaan dalam (PD) dengan menjamin kenyamanan dan asepsis maksimal.
Evaluasi Keberhasilan Asuhan
Evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan pada kasus ANC diukur berdasarkan perkembangan kondisi ibu dan janin. Indikator positif meliputi:
Ibu menunjukkan penurunan tingkat kecemasan dan mampu mengidentifikasi dan menerapkan teknik koping yang efektif.
Perdarahan pervaginam berhenti atau berkurang secara signifikan.
Kontraksi uterus menghilang atau berkurang intensitas dan frekuensinya.
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) menunjukkan janin masih hidup (fetus cardiac activity positif) dan tidak ada dilatasi serviks yang progresif.
Pendidikan Kesehatan dan Pemulangan
Jika ibu diperbolehkan pulang, edukasi menjadi fokus utama. Perawat memastikan ibu memahami kapan harus kembali ke fasilitas kesehatan segera (misalnya, jika perdarahan menjadi lebih banyak dari menstruasi normal, atau jika timbul nyeri hebat). Kepatuhan terhadap pembatasan aktivitas selama masa pemulihan harus ditekankan kuat, karena pemulihan membutuhkan waktu dan ketenangan sistem reproduksi.