Mengatasi Ayam Bangkok Betina Tidak Mau Bertelur

Ikon ilustrasi ayam betina yang sedang diperiksa ?

Ketika ayam bangkok betina mengalami kendala reproduksi.

Ayam bangkok betina dikenal sebagai ayam petarung tangguh, namun ketika mereka dijadikan indukan, salah satu masalah umum yang sering dihadapi peternak adalah ketika ayam bangkok betina tidak mau bertelur. Kondisi ini tentu merugikan karena mengganggu siklus pembiakan dan mengurangi populasi bibit unggul.

Berbeda dengan ayam petelur komersial, ayam hias atau aduan seperti bangkok memiliki prioritas hormon yang berbeda. Produksi telur yang stabil sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik, manajemen pakan, dan lingkungan. Jika ayam kesayangan Anda tiba-tiba berhenti bertelur atau memang belum pernah menunjukkan tanda-tanda bertelur secara rutin, ada beberapa faktor fundamental yang perlu diidentifikasi dan diperbaiki.

Penyebab Utama Ayam Bangkok Betina Mandul atau Enggan Bertelur

Mengidentifikasi akar masalah adalah langkah pertama menuju solusi. Beberapa faktor dapat menyebabkan ayam bangkok betina mengalami anovulasi (gagal memproduksi sel telur) atau menahan telur.

Strategi Mengatasi Ayam Bangkok Betina Tidak Mau Bertelur

Setelah memahami potensi penyebab, peternak dapat menerapkan langkah-langkah perbaikan yang terstruktur. Fokus utama adalah mengembalikan kondisi tubuh ayam ke kondisi prima.

1. Penyesuaian Nutrisi dan Suplemen

Ini adalah lini pertahanan pertama. Pastikan pakan mengandung protein minimal 16-18% untuk ayam indukan, serta rasio Kalsium:Fosfor yang tepat (biasanya 10:1). Anda bisa memberikan suplemen kalsium tambahan dalam bentuk grit atau tepung tulang yang dicampur ke pakan.

Tambahkan vitamin, terutama Vitamin D, yang berperan penting dalam penyerapan kalsium. Berikan juga sedikit minyak ikan (Omega-3) untuk menjaga kesehatan organ reproduksi.

2. Manajemen Kandang dan Kenyamanan

Ayam bangkok betina membutuhkan rasa aman untuk bertelur. Pastikan area bertelur (nest box) gelap, kering, dan memiliki alas yang nyaman seperti sekam padi atau jerami. Hindari gangguan dari ayam jantan yang terlalu agresif atau kucing yang sering berkeliaran di sekitar kandang.

Sediakan tempat minum yang mudah diakses dan jaga suhu kandang tetap stabil, idealnya antara 20°C hingga 28°C. Jika terlalu panas, ayam akan menahan diri untuk tidak bertelur karena takut terjadi dehidrasi pada telur.

3. Peningkatan Aktivitas Fisik

Meskipun ayam bangkok terkenal atletis, ayam betina yang terlalu gemuk karena kurang bergerak dapat mengalami masalah ovulasi. Jika memungkinkan, pisahkan sementara ayam betina tersebut dalam area yang cukup luas (pemanasan/conditioning) agar terjadi pembakaran lemak berlebih dan menjaga stamina reproduksinya.

4. Pemeriksaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit

Jika perubahan pakan dan lingkungan tidak membuahkan hasil setelah dua minggu, pertimbangkan adanya indikasi penyakit. Perhatikan gejala lain seperti lesu, kotoran berubah warna, atau pembengkakan di perut bagian bawah. Konsultasikan dengan dokter hewan unggas untuk diagnosis akurat, terutama jika Anda mencurigai adanya infeksi saluran reproduksi.

Menangani masalah ayam bangkok betina tidak mau bertelur memerlukan kesabaran dan pengamatan teliti. Dengan perbaikan manajemen pakan, kenyamanan lingkungan, dan pemantauan kesehatan, peluang ayam Anda kembali produktif akan meningkat secara signifikan.

🏠 Homepage