Memelihara ayam petelur adalah investasi yang menjanjikan, namun seringkali peternak pemula menghadapi masalah ketika ayam tidak kunjung memproduksi telur secara maksimal. Produktivitas telur sangat bergantung pada kondisi fisik ayam, manajemen pakan, dan lingkungan yang kondusif. Jika Anda ingin melihat ayam peliharaan Anda segera bertelur secara rutin, ada beberapa strategi kunci yang harus diterapkan.
Langkah pertama yang krusial adalah memastikan Anda memelihara ayam pada usia produktif. Umumnya, ayam petelur siap menghasilkan telur pada usia sekitar 16 hingga 20 minggu (4 hingga 5 bulan). Jika ayam terlalu muda, ia belum siap secara fisiologis. Sebaliknya, jika ayam sudah terlalu tua (melebihi 1,5 tahun), produksi akan menurun drastis.
Pemberian pakan adalah faktor paling dominan yang mempengaruhi seberapa cepat ayam dapat bertelur. Ayam membutuhkan keseimbangan nutrisi yang tepat, terutama protein, kalsium, dan energi.
Untuk membentuk cangkang telur yang kuat, kebutuhan kalsium ayam meningkat tajam saat masa bertelur. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan ayam bertelur tanpa cangkang atau bahkan menghentikan produksi.
Ayam sangat sensitif terhadap panjang hari. Cahaya memicu hormon yang merangsang ovarium untuk mulai berproduksi. Jika ayam tidak mendapatkan cukup cahaya, produksi akan terhambat.
Idealnya, ayam petelur membutuhkan paparan cahaya sekitar 14 hingga 16 jam per hari. Di daerah tropis yang intensitas cahayanya konsisten, ini biasanya terpenuhi secara alami. Namun, jika ayam Anda dikandangkan di dalam ruangan atau pada musim tertentu, Anda perlu melakukan suplementasi cahaya.
Cara Praktis: Pasang lampu dengan watt rendah (sekitar 25-40W) di kandang. Nyalakan lampu tambahan di pagi hari sebelum matahari terbit atau sore hari setelah matahari terbenam, untuk memastikan total durasi cahaya tercapai.
Stres adalah pembunuh produktivitas ayam. Ayam yang stres cenderung menunda atau menghentikan produksi telur. Ciptakan lingkungan yang tenang dan higienis agar ayam fokus pada produksi.
Ayam yang sedang sakit, bahkan flu ringan sekalipun, akan menghentikan siklus bertelurnya untuk memulihkan energi. Oleh karena itu, pencegahan penyakit harus menjadi prioritas utama.
Berikan multivitamin, terutama vitamin D dan E, secara rutin melalui air minum. Vitamin D membantu penyerapan kalsium, sementara Vitamin E menjaga sistem kekebalan tubuh. Jaga ketersediaan air minum yang bersih dan segar sepanjang waktu, karena pembentukan telur membutuhkan kandungan air yang tinggi.
Dengan menerapkan manajemen pakan yang tepat, memastikan kebutuhan kalsium terpenuhi, memberikan pencahayaan yang memadai, serta menjaga lingkungan hidup tetap nyaman, Anda akan melihat peningkatan signifikan dan percepatan produksi telur dari ayam petelur Anda.