Kesehatan dan produktivitas ternak kambing sangat bergantung pada kualitas pakan yang diberikan. Dalam sistem peternakan modern, mengandalkan hanya pada rumput atau hijauan alami seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, terutama pada kambing perah atau pedaging yang sedang dalam fase pertumbuhan cepat. Oleh karena itu, memahami cara membuat campuran pakan kambing yang seimbang menjadi kunci sukses dalam beternak.
Pakan kambing harus memenuhi kebutuhan dasar seperti energi, protein, mineral, dan vitamin. Kegagalan dalam menyeimbangkan nutrisi ini dapat menyebabkan penurunan berat badan, masalah reproduksi, dan peningkatan kerentanan terhadap penyakit. Formulasi pakan yang baik memastikan setiap kambing menerima nutrisi optimal sesuai dengan fase kehidupannya (anakan, dara, dewasa, bunting, atau laktasi).
Setiap campuran pakan komplit (Complete Feed/CF) idealnya terdiri dari dua komponen utama: hijauan (pakan kasar) dan konsentrat (pakan penguat). Rasio keduanya harus disesuaikan berdasarkan ketersediaan sumber daya dan tujuan produksi.
Ini adalah sumber utama serat dan energi. Contohnya meliputi rumput gajah, legum (seperti lamtoro, kaliandra), jerami padi, atau daun-daunan lain yang tersedia di lingkungan peternakan. Kualitas hijauan sangat bervariasi; hijauan dari jenis leguminosa umumnya memiliki kandungan protein lebih tinggi daripada rumput biasa.
Konsentrat berfungsi untuk menambah energi dan protein yang mungkin kurang dari hijauan. Bahan baku konsentrat yang sering digunakan meliputi:
Meracik campuran pakan kambing harus didasarkan pada standar nutrisi. Berikut adalah pedoman umum:
Fokus utama adalah mencapai pertambahan bobot harian yang maksimal. Pakan harus tinggi energi dan protein kasar (16-18%).
Rekomendasi kasar: 60% Pakan Kasar (Hijauan berkualitas baik) dan 40% Konsentrat. Namun, dalam sistem penggemukan intensif, porsi konsentrat bisa lebih dominan.
Kambing laktasi memerlukan energi dan protein sangat tinggi untuk produksi susu. Campuran pakan harus memastikan kecukupan serat (minimal 40% dari total bahan kering) untuk menjaga fungsi rumen, sementara sisanya dipenuhi konsentrat padat nutrisi.
Ini adalah contoh formula sederhana yang membutuhkan penyesuaian lebih lanjut berdasarkan analisis laboratorium:
| Bahan Baku | Persentase (%) |
|---|---|
| Dedak Padi | 40% |
| Jagung Giling | 30% |
| Bungkil Kedelai | 20% |
| Premix Mineral & Garam | 10% |
Ilustrasi: Keseimbangan antara Pakan Kasar (Hijauan) dan Konsentrat dalam diet harian kambing.
Keberhasilan formulasi campuran pakan kambing tidak hanya terletak pada komposisi bahan, tetapi juga pada metode pengolahannya:
Dengan memperhatikan keseimbangan nutrisi, menggunakan bahan baku yang berkualitas, dan mengelola proses pencampuran dengan cermat, peternak dapat memaksimalkan potensi genetik kambing, baik untuk produksi daging maupun susu.