Barisan Ansor Serbaguna, atau yang lebih dikenal dengan Banser, merupakan bagian integral dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor, organisasi sayap kepemudaan Nahdlatul Ulama (NU). Keanggotaan Banser bukan hanya sekadar seragam loreng, melainkan sebuah panggilan pengabdian untuk menjaga keutuhan bangsa, agama, dan tradisi Ahlussunnah wal Jama'ah An-Nahdliyah. Bagi pemuda yang memiliki semangat kejuangan dan keinginan untuk berkontribusi nyata dalam masyarakat, bergabung menjadi anggota Banser adalah langkah yang sangat berarti.
Proses untuk menjadi bagian dari barisan ini memiliki tahapan yang terstruktur, memastikan bahwa setiap anggota yang dilantik benar-benar memahami filosofi, disiplin, dan tanggung jawab yang diemban. Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang cara masuk Banser, artikel ini akan memandu Anda melalui persyaratan dasar hingga tahapan seleksi yang harus dilalui.
Sebelum melangkah lebih jauh, calon anggota harus memastikan bahwa mereka memenuhi kriteria dasar yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat GP Ansor. Persyaratan ini bersifat wajib dan menjadi gerbang awal pendaftaran.
Proses perekrutan Banser umumnya dilakukan melalui satuan unit terkecil, yaitu Pimpinan Ranting (tingkat desa/kelurahan) atau Pimpinan Cabang (tingkat kabupaten/kota). Berikut adalah alur umum yang harus diikuti:
Diklatsar bukan sekadar pelatihan fisik atau baris-berbaris ala militer. Di dalamnya terkandung pembentukan mental spiritual yang kuat. Para calon ditempa untuk memiliki kedisiplinan tinggi, rasa persaudaraan (ukhuwah), dan pemahaman ideologis yang kokoh. Lulus Diklatsar berarti seorang anggota telah siap menjalankan amanah menjaga keamanan lingkungan serta menjadi garda terdepan dalam pembelaan akidah.
Bagi calon yang berdomisili di wilayah yang jarang mengadakan Diklatsar, disarankan untuk proaktif bertanya kepada Ketua Ranting atau Ketua Cabang setempat mengenai jadwal terdekat. Keaktifan Anda dalam mencari informasi menunjukkan keseriusan Anda dalam mengabdi.
Menjadi anggota Banser membutuhkan komitmen waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Tugas Banser sangat beragam, mulai dari pengamanan kegiatan keagamaan, membantu korban bencana alam, hingga menjaga ketertiban sosial di masyarakat. Tidak jarang, anggota Banser harus sigap merespon panggilan tugas kapan saja, termasuk di malam hari atau hari libur nasional.
Komitmen utama adalah memegang teguh prinsip "Islam Nusantara" dan selalu menjunjung tinggi nama baik Nahdlatul Ulama. Proses masuk Banser memang menuntut kesiapan mental yang matang, namun imbalan berupa pengabdian sosial dan spiritual jauh lebih besar nilainya.