Panduan Lengkap: Cara Memelihara Ayam Broiler yang Sukses

Ilustrasi Kandang Ayam Broiler Sehat Gambar vektor sederhana yang menggambarkan beberapa ayam broiler di dalam kandang dengan atap. Populasi Ideal

Memelihara ayam broiler merupakan usaha peternakan yang membutuhkan ketelitian tinggi, terutama dalam manajemen harian. Broiler dikenal dengan pertumbuhannya yang cepat, namun kecepatan ini sangat bergantung pada lingkungan, pakan, dan pencegahan penyakit. Keberhasilan usaha ini ditentukan oleh seberapa baik Anda mengelola tiga aspek utama: kesehatan, nutrisi, dan kandang.

1. Persiapan Kandang yang Optimal

Kandang adalah rumah bagi ayam broiler dan faktor penentu utama kenyamanan serta kesehatannya. Kandang yang baik harus mampu melindungi ayam dari cuaca ekstrem dan predator, sekaligus memastikan sirkulasi udara yang memadai.

Ventilasi dan Suhu

Suhu ideal untuk DOC (Day Old Chick/Anak Ayam Umur Sehari) adalah sekitar 32-34°C. Suhu ini perlu diturunkan secara bertahap sekitar 0.5°C per minggu hingga mencapai suhu lingkungan normal (sekitar 24-26°C pada usia panen). Ventilasi sangat krusial untuk membuang amonia yang berbahaya bagi pernapasan ayam. Pastikan kandang memiliki ventilasi silang yang baik.

Kepadatan Kandang

Kepadatan yang berlebihan adalah penyebab utama stres, pertumbuhan terhambat, dan penyebaran penyakit. Standar umum untuk cara memelihara ayam broiler yang baik adalah sekitar 8 hingga 10 ekor per meter persegi, tergantung pada sistem kandang yang digunakan (misalnya, postal atau baterai).

2. Manajemen Pakan dan Air Minum

Nutrisi menyumbang sekitar 60-70% dari total biaya operasional peternakan. Pemberian pakan harus disesuaikan dengan fase pertumbuhan ayam. Secara umum, pakan broiler dibagi menjadi tiga fase:

Air minum harus selalu tersedia, bersih, dan segar. Kualitas air sangat mempengaruhi daya cerna pakan. Hindari kontaminasi pada tempat minum. Pemberian pakan harus konsisten dalam jumlah dan waktu.

3. Program Biosekuriti dan Vaksinasi

Pencegahan penyakit jauh lebih murah daripada pengobatannya. Biosekuriti adalah kunci utama dalam memelihara ayam broiler secara intensif.

Biosekuriti Dasar

Batasi akses orang asing masuk ke area kandang. Sediakan tempat disinfektan (bak rendam alas kaki) di setiap pintu masuk. Pastikan semua peralatan (tempat pakan dan minum) dibersihkan secara rutin. Jangan pernah mencampur ayam dari kelompok umur yang berbeda dalam satu kandang.

Vaksinasi

Program vaksinasi harus mengikuti jadwal yang direkomendasikan oleh dokter hewan setempat, namun vaksinasi dasar biasanya mencakup ND (Newcastle Disease) dan Gumboro, yang diberikan melalui air minum atau tetes mata pada hari-hari tertentu di awal kehidupan ayam.

4. Monitoring Kesehatan dan Pertumbuhan

Setiap hari, lakukan observasi menyeluruh. Perhatikan perilaku ayam: apakah mereka aktif, seragam dalam makan, dan tidak menunjukkan tanda-tanda lesu, batuk, atau diare.

Pencatatan harian (pencatatan mortalitas, konsumsi pakan, dan minum) sangat penting. Jika angka kematian harian melebihi ambang batas normal (biasanya 0.5% hingga 1% tergantung usia), segera lakukan investigasi. Penanganan cepat terhadap kasus penyakit akan mencegah wabah menyebar luas dalam populasi broiler yang rentan. Pengelolaan litter (alas kandang) yang baik—menjaga agar tetap kering—juga merupakan bagian integral dari cara memelihara ayam broiler yang sehat, karena litter basah memicu penyakit pernapasan dan koksidiosis.

Dengan menerapkan manajemen yang disiplin pada ketiga pilar ini—kandang yang nyaman, nutrisi tepat, dan biosekuriti ketat—peternak dapat memaksimalkan FCR (Feed Conversion Ratio) dan mencapai hasil panen yang memuaskan dalam waktu relatif singkat.

🏠 Homepage