Panduan Lengkap: Cara Mengatasi Anis Kembang Over Birahi
Ilustrasi tenang seekor anis kembang.
Anis kembang (Punglor Kembang) adalah salah satu burung kicau favorit karena suara merdu dan variatif. Namun, seperti burung kicau lainnya, anis kembang rentan mengalami kondisi yang disebut "over birahi." Kondisi ini membuat burung menjadi gelisah, sering salto di dalam kandang, mematuk-matuk jeruji, dan yang paling utama, performa kicauannya menurun drastis, atau bahkan mogok berkicau.
Mengatasi anis kembang over birahi membutuhkan pendekatan yang sistematis, melibatkan penyesuaian pola makan, rutinitas mandi, dan manajemen lingkungan. Tujuannya adalah menstabilkan emosi dan energi burung.
1. Memahami Penyebab Utama Over Birahi
Over birahi biasanya dipicu oleh dua faktor utama: asupan nutrisi yang terlalu tinggi energinya (terutama protein dan serangga) dan paparan rangsangan visual atau audio yang berlebihan. Ketika energi burung sangat tinggi namun tidak tersalurkan dengan benar (misalnya tidak dijodohkan atau tidak dikonteskan), energi tersebut akan menjadi 'stres' yang bermanifestasi sebagai kegelisahan.
2. Penyesuaian Pakan Harian (Diet Regulator)
Langkah pertama dan paling efektif adalah mengatur komposisi voer dan pakan tambahannya (extra fooding/EF).
Pengurangan Serangga: Hentikan sementara pemberian jangkrik, ulat hongkong, dan kroto. Jika burung sangat akut, hentikan total selama 3-5 hari hingga kondisinya lebih stabil.
Pengurangan Voer Protein Tinggi: Jika voer yang digunakan memiliki kandungan protein tinggi (di atas 14%), ganti sementara dengan voer netral atau voer khusus perawatan.
Penambahan Buah dan Sayur: Tingkatkan porsi pemberian buah yang memiliki efek menyejukkan, seperti pepaya matang, timun, atau apel. Buah mengandung kadar air tinggi yang membantu menyeimbangkan metabolisme.
Pemberian Kroto Sedikit (Jika Perlu): Jika Anda merasa burung harus tetap mendapatkan nutrisi, berikan kroto sangat sedikit (seukuran ujung jari kelingking) hanya 1-2 kali seminggu, bukan setiap hari.
3. Manajemen Mandi dan Pengembunan
Air adalah agen pendingin alami untuk emosi burung. Pengaturan mandi sangat krusial dalam menurunkan tingkat birahi.
Catatan Penting: Jika burung sedang sangat agresif dan sering salto, kurangi intensitas mandi karena dikhawatirkan burung menjadi stres karena basah kuyup. Fokuskan pada pengembunan.
Perbanyak Frekuensi Mandi: Jika biasanya mandi sekali sehari, tingkatkan menjadi dua kali sehari (pagi dan sore hari). Biarkan burung mandi sepuasnya.
Pengembunan Pagi Hari: Keluarkan anis kembang pada jam 05.00 pagi sebelum matahari terbit. Embun pagi membantu menyerap energi berlebih tanpa membuat burung kedinginan.
Jemur Terkontrol: Setelah mandi pagi, jemur burung, tetapi jangan terlalu lama. Cukup 1-2 jam saja, setelah itu masukkan ke tempat teduh.
4. Isolasi dari Rangsangan (Blind atau Isolasi)
Rangsangan visual (melihat burung lain, terutama betina) dan audio (suara masteran yang terlalu menggairahkan) harus diminimalkan.
Penyekatan (Blind): Tutup kandang bagian samping dan belakangnya dengan kain atau kardus (blind). Ini akan mengurangi rangsangan visual yang memicu respons birahi.
Jauhkan dari Burung Lain: Jika memungkinkan, pindahkan kandang anis kembang ke lokasi yang tenang, jauh dari jalur lalu lalang atau dari burung anis kembang jantan lainnya.
Hentikan Masteran: Hentikan pemutaran suara isian atau masteran yang keras dan cepat selama masa perawatan ini. Ganti dengan suara alam yang menenangkan jika diperlukan.
5. Pengaturan Jarak Gantang dan Durasi Krodong
Bagaimana Anda menggantungkan burung juga memengaruhi kestabilan emosinya.
Krodong di Malam Hari: Pastikan burung dikerodong sepenuhnya saat malam hari agar mendapatkan istirahat total, yang penting untuk menyeimbangkan hormon.
Jarak Gantang: Jika burung biasa digantang berdekatan dengan burung lain, tambahkan jarak antar kandang. Jarak yang terlalu dekat memicu kompetisi dan stres birahi.
Kesabaran Adalah Kunci
Mengembalikan anis kembang dari kondisi over birahi memerlukan kesabaran. Jangan berharap hasilnya instan dalam satu atau dua hari. Lakukan penyesuaian secara bertahap. Setelah terlihat bahwa burung mulai tenang, tidak lagi mematuk jeruji secara obsesif, dan mulai menunjukkan indikasi kicauan yang lebih terkontrol, Anda bisa mulai mengembalikan jangkrik atau kroto secara perlahan dengan porsi yang jauh lebih sedikit dari biasanya.
Pemantauan ketat terhadap reaksi burung terhadap setiap perubahan adalah langkah terpenting dalam mengelola birahi anis kembang agar selalu berada dalam kondisi prima saat digantang.