Panduan Lengkap: Cara Mengatasi Ayam Petelur Tidak Bertelur
Identifikasi masalah adalah langkah pertama menuju pemulihan produksi.
Setiap peternak ayam petelur pasti pernah mengalami masa-masa sulit ketika produksi telur menurun drastis atau bahkan berhenti total. Fenomena ayam petelur yang mogok bertelur (ovarian depression) bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari manajemen pakan, kondisi lingkungan, hingga masalah kesehatan. Mengatasi masalah ini memerlukan pendekatan yang sistematis dan kesabaran.
1. Evaluasi Nutrisi dan Pakan
Nutrisi adalah fondasi utama dalam produksi telur. Kekurangan atau ketidakseimbangan nutrisi adalah penyebab paling umum ayam berhenti bertelur.
Kalsium dan Fosfor: Pastikan rasio Ca:P seimbang, biasanya sekitar 10:1 untuk ayam puncak produksi. Kekurangan kalsium menyebabkan cangkang tipis atau bahkan kegagalan pembentukan telur. Sediakan grit atau kulit kerang terpisah (ad libitum).
Protein: Ayam petelur memerlukan protein berkualitas tinggi (sekitar 16-18%) untuk pembentukan sel telur. Protein yang kurang menyebabkan tubuh ayam mengorbankan energi untuk produksi sel telur.
Vitamin dan Mineral: Defisiensi Vitamin D sangat krusial karena ia membantu penyerapan Kalsium. Perhatikan juga kandungan Vitamin A, E, dan mineral seperti Mangan.
Penting: Jangan mengganti merek pakan secara mendadak. Perubahan mendadak dapat menyebabkan stres dan mengganggu sistem pencernaan, yang berdampak langsung pada produksi telur. Jika harus mengganti, lakukan transisi bertahap selama 7-10 hari.
2. Kontrol Lingkungan (Stres Termal dan Pencahayaan)
Ayam sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Faktor stres lingkungan yang tidak terkontrol adalah pembunuh diam-diam bagi produksi telur.
Suhu dan Ventilasi
Suhu ideal bagi ayam petelur adalah antara 20°C hingga 26°C. Ketika suhu naik di atas 30°C (stres panas), ayam cenderung mengurangi konsumsi pakan dan fokus pada pendinginan tubuh, menyebabkan produksi telur terhenti. Pastikan ventilasi kandang baik untuk membuang amonia dan menjaga sirkulasi udara segar.
Manajemen Pencahayaan (Fotoperiode)
Cahaya adalah sinyal utama bagi ayam untuk mulai bertelur. Ayam petelur membutuhkan minimal 14 hingga 16 jam cahaya per hari.
Intensitas Cahaya: Cahaya harus cukup terang (sekitar 10-20 lux di area pakan).
Konsistensi: Jangan pernah mengurangi durasi penyinaran saat ayam sedang berproduksi optimal, karena ini akan memicu ayam "molting dini" atau berhenti bertelur.
3. Mengatasi Masalah Kesehatan dan Parasit
Ayam yang sakit atau terinfeksi parasit tidak akan fokus pada produksi telur. Kesehatan harus menjadi prioritas utama sebelum fokus pada peningkatan produksi.
Penyakit Umum: Periksa gejala penyakit seperti Lesu, diare, atau batuk yang menandakan infeksi virus (misalnya ND) atau bakteri (misalnya Kolibasilosis). Segera isolasi dan obati ayam yang sakit.
Cacing dan Koksidiosis: Infeksi cacing yang parah dapat menyerap nutrisi yang seharusnya digunakan untuk pembentukan telur. Lakukan program deworming (obat cacing) secara rutin sesuai jadwal.
Kutu dan Tungau: Parasit luar membuat ayam gelisah, mengurangi waktu istirahat, dan stres, yang berujung pada penurunan produksi. Bersihkan kandang dan berikan kapur semprot jika perlu.
4. Evaluasi Umur dan Siklus Produksi
Tidak semua ayam bisa berproduksi maksimal selamanya. Memahami siklus hidup ayam sangat penting.
Sebagian besar ayam petelur komersial mencapai puncak produksi pada usia 24-30 minggu. Setelah melewati masa puncak, produksi akan menurun secara alami. Jika ayam Anda sudah melewati usia 70-80 minggu, penurunan produksi adalah hal yang wajar, dan fokus harus dialihkan ke persiapan *culling* (pemotongan) atau *molting* buatan (jika dilakukan).
5. Penanganan Stres Akibat Manipulasi Kandang
Ayam sangat teritorial dan mudah panik. Gangguan mendadak dapat memicu depresi ovarium. Hindari hal-hal berikut:
Mengganti tata letak kandang secara tiba-tiba.
Membunyikan suara keras atau menyalakan lampu secara mendadak di malam hari.
Terlalu sering memasuki area kandang, terutama saat jam makan atau minum.
Solusi Cepat (Pemulihan): Jika Anda menduga masalahnya adalah kekurangan nutrisi atau stres ringan, berikan suplemen multivitamin yang mengandung elektrolit dan vitamin B kompleks selama 3-5 hari untuk membantu memulihkan sistem reproduksi ayam.
Kesimpulan
Mengatasi ayam petelur yang tidak mau bertelur membutuhkan ketelitian dalam mengamati manajemen harian. Mulailah dengan memeriksa pakan dan air minum, pastikan lingkungan nyaman (suhu dan cahaya), lalu lakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh. Dengan penyesuaian yang tepat, produksi telur ayam Anda akan kembali meningkat secara bertahap.