Ilustrasi ketidaknyamanan saluran kemih.
Anyang-anyangan atau disuria adalah kondisi medis yang ditandai dengan rasa nyeri, perih, atau sensasi terbakar saat buang air kecil. Bagi pria, kondisi ini seringkali sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Meskipun umum terjadi, penting untuk mengetahui akar penyebabnya dan cara efektif untuk mengatasinya.
Secara umum, anyang-anyangan menandakan adanya iritasi atau inflamasi di saluran kemih, mulai dari uretra hingga kandung kemih. Pada pria, ada beberapa penyebab utama yang seringkali berbeda dari wanita:
Jika gejala masih tergolong ringan dan Anda menduga penyebabnya hanya karena dehidrasi atau iritasi sementara, langkah-langkah berikut bisa sangat membantu meredakan ketidaknyamanan:
Ini adalah langkah paling krusial. Minum banyak air membantu "membilas" bakteri atau zat iritan yang mungkin menempel di dinding saluran kemih. Targetkan untuk minum minimal 8-10 gelas air putih per hari. Air membantu mengencerkan urin, sehingga saat dikeluarkan tidak terlalu pekat dan menyengat.
Untuk sementara waktu, hentikan konsumsi minuman yang bersifat diuretik atau iritan kandung kemih. Ini meliputi:
Letakkan botol berisi air hangat atau bantal pemanas (dengan suhu yang nyaman) di area perut bagian bawah atau area selangkangan. Kehangatan dapat membantu merelaksasi otot kandung kemih dan meredakan sedikit kram atau nyeri yang menyertai anyang-anyangan.
Pastikan Anda selalu membersihkan area penis setelah buang air kecil atau setelah berhubungan intim. Gunakan air bersih, hindari sabun beraroma kuat yang dapat menyebabkan iritasi pada uretra.
Beberapa pria merasa terbantu dengan asupan alami tertentu, meskipun efektivitasnya bervariasi antar individu:
Jika anyang-anyangan tidak membaik dalam 48 jam atau disertai gejala berikut, jangan tunda pemeriksaan medis. Pada pria, infeksi yang tidak ditangani dapat dengan cepat menyebar ke prostat atau testis, menyebabkan komplikasi serius:
Dokter akan melakukan tes urin (urinalisis) untuk menentukan apakah penyebabnya adalah bakteri, yang memerlukan antibiotik, atau kondisi non-infeksius seperti prostatitis yang mungkin memerlukan pengobatan spesifik lainnya.