Kolagen adalah protein struktural paling melimpah dalam tubuh manusia, memainkan peran krusial dalam menjaga elastisitas, kekuatan, dan kekencangan kulit, rambut, kuku, serta kesehatan sendi dan tulang. Produksi kolagen alami tubuh mulai menurun drastis seiring bertambahnya usia, biasanya dimulai setelah usia 25 tahun. Penurunan ini menjadi penyebab utama munculnya kerutan, kulit kendur, dan masalah sendi.
Untungnya, ada banyak cara efektif yang bisa kita lakukan untuk mendukung dan meningkatkan produksi kolagen secara alami melalui diet dan gaya hidup. Fokus utama adalah menyediakan 'bahan baku' yang dibutuhkan tubuh dan melindungi kolagen yang sudah ada dari kerusakan.
Tubuh tidak bisa membuat kolagen dari nol. Ia memerlukan nutrisi spesifik sebagai kofaktor dalam proses sintesis kolagen. Ini adalah fondasi utama cara meningkatkan kolagen.
Meskipun banyak suplemen beredar, mengonsumsi makanan utuh yang mengandung kolagen atau prekursornya adalah pendekatan yang sangat baik.
Kaldu tulang (dibuat dengan merebus tulang hewan dalam waktu lama) adalah salah satu sumber kolagen alami terbaik. Proses perebusan memecah kolagen menjadi gelatin, yang mudah dicerna dan memberikan asam amino yang dibutuhkan tubuh untuk membangun kolagennya sendiri. Cobalah minum satu cangkir kaldu tulang setiap hari.
Antioksidan melindungi kolagen yang sudah ada agar tidak rusak oleh radikal bebas (stres oksidatif). Radikal bebas ini dihasilkan dari polusi, sinar UV, dan metabolisme tubuh.
Meningkatkan produksi tidak ada artinya jika kolagen yang baru terbentuk langsung dihancurkan oleh gaya hidup yang buruk. Langkah pencegahan sama pentingnya.
Gula adalah musuh nomor satu kolagen. Proses yang disebut glikasi terjadi ketika molekul gula menempel pada protein kolagen, membentuk Advanced Glycation End products (AGEs). AGEs ini membuat serat kolagen menjadi kaku, rapuh, dan menyebabkan hilangnya elastisitas kulit.
Paparan sinar UV adalah penyebab utama degradasi kolagen. Sinar UVA dapat menembus jauh ke dalam dermis dan memicu enzim yang memecah kolagen. Gunakan tabir surya spektrum luas setiap hari, bahkan saat cuaca mendung.
Stres kronis meningkatkan kadar kortisol, yang dapat mengganggu proses perbaikan sel dan produksi kolagen. Tidur malam yang berkualitas (7-9 jam) adalah waktu utama tubuh melakukan perbaikan dan regenerasi sel, termasuk sintesis kolagen baru.
Jika diet saja dirasa belum cukup, suplemen kolagen terhidrolisis (kolagen peptida) dapat menjadi pilihan. Suplemen ini sudah dipecah menjadi fragmen kecil sehingga penyerapan tubuh lebih mudah. Pilih produk yang mengandung kolagen tipe I dan III, yang paling banyak ditemukan di kulit.
Konsistensi adalah kunci utama dalam setiap cara meningkatkan kolagen. Perubahan positif pada kulit, rambut, dan sendi biasanya membutuhkan waktu setidaknya 8 hingga 12 minggu untuk terlihat hasilnya.