Menyiapkan ayam aduan (atau ayam petarung) adalah proses krusial yang membutuhkan dedikasi, ketelitian, dan pemahaman mendalam tentang fisiologi serta psikologi unggas tersebut. Keberhasilan di arena sering kali ditentukan bukan hanya oleh bakat alami ayam, melainkan juga oleh persiapan matang yang dilakukan oleh pemilik atau pelatihnya. Persiapan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari nutrisi, latihan fisik, hingga kondisi mental.
Nutrisi adalah fondasi utama bagi stamina dan daya tahan ayam. Sebelum hari pertandingan, pola makan harus dioptimalkan secara bertahap. Hindari perubahan drastis pada menu pakan karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Latihan bertujuan untuk meningkatkan kecepatan, kelincahan, dan daya tahan paru-paru ayam. Program latihan harus intensif namun terukur agar ayam tidak kelelahan sebelum waktunya.
Durasi latihan harus dikurangi secara progresif (tapering) seminggu sebelum hari pertandingan agar otot memiliki waktu untuk pulih sepenuhnya.
Kaki adalah senjata utama ayam, dan perawatan khusus sangat diperlukan. Kaki yang sehat dan kuat menjamin serangan yang akurat dan pijakan yang mantap.
Kaki harus diperiksa dari luka kecil atau gesekan. Beberapa pelatih merendam kaki ayam dalam larutan tertentu (misalnya air hangat dengan sedikit garam atau ramuan herbal) untuk menguatkan sisik dan meningkatkan sensitivitas saraf.
Jengger dan pial (gelambir) sering menjadi sasaran lawan. Meskipun ada perdebatan, banyak pelatih memilih untuk memotong atau mengikat jengger dan pial agar tidak mudah robek atau berdarah saat pertarungan, yang bisa mengganggu konsentrasi ayam.
Kondisi mental sama pentingnya dengan fisik. Ayam harus merasa percaya diri dan agresif.
Beberapa jam sebelum laga, ayam biasanya ditempatkan di arena yang tenang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Pemberian vitamin atau suplemen penambah semangat (jika diizinkan) mungkin dilakukan. Pemeriksaan bulu dan kebersihan secara keseluruhan harus dilakukan untuk memastikan tidak ada parasit yang mengganggu kenyamanan ayam.
Keseluruhan proses persiapan ini membutuhkan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, tergantung pada target pertandingan. Keahlian seorang pelatih terletak pada kemampuannya membaca sinyal tubuh ayam dan menyesuaikan rutinitas agar ayam mencapai puncak performa tepat pada hari yang direncanakan.