Competitive ELISA Adalah: Prinsip, Mekanisme, dan Kegunaan

Antigen Immobilized Ag* (Berlabel) Antibody Kompetisi Ikatan

Dalam dunia imunodiagnostik, berbagai metode telah dikembangkan untuk mendeteksi dan mengukur konsentrasi suatu zat target (analit) dalam sampel biologis. Salah satu metode yang sangat penting dan banyak digunakan adalah Competitive ELISA adalah singkatan dari Enzyme-Linked Immunosorbent Assay kompetitif. Metode ini memiliki prinsip kerja yang berbeda secara fundamental dibandingkan dengan ELISA sandwich tradisional.

Apa Itu Competitive ELISA?

Secara sederhana, Competitive ELISA adalah sebuah teknik imunometri di mana analit yang tidak diketahui konsentrasinya dalam sampel bersaing (berkompetisi) dengan analit yang diketahui (biasanya telah diberi label atau penanda) untuk mengikat jumlah antibodi spesifik yang terbatas dan terikat pada fase padat (misalnya, sumur plat mikrotiter).

Intensitas warna akhir yang dihasilkan setelah reaksi enzim-substrat berbanding terbalik dengan konsentrasi analit sampel. Artinya, jika konsentrasi analit dalam sampel tinggi, ia akan mendominasi situs ikatan antibodi, sehingga mengurangi jumlah analit berlabel yang dapat terikat. Sebaliknya, konsentrasi analit sampel yang rendah akan menghasilkan sinyal warna yang lebih kuat.

Prinsip Kerja Langkah Demi Langkah

Proses Competitive ELISA adalah serangkaian langkah yang terencana dengan cermat untuk memastikan deteksi yang akurat:

  1. Pelapisan Fase Padat (Coating): Antibodi spesifik terhadap analit target biasanya dilapisi dan diimobilisasi pada permukaan sumur plat mikrotiter. Dalam beberapa variasi, antigen target itu sendiri yang dilapisi.
  2. Inkasi Analit Sampel dan Analit Berlabel: Sampel pasien (yang mengandung analit target bebas) dicampur dengan jumlah antibodi berlabel (biasanya enzim terkonjugasi) dan ditambahkan ke sumur. Dalam format kompetitif, analit sampel dan analit berlabel kini berkompetisi memperebutkan situs ikatan antibodi yang tersedia di fase padat.
  3. Kompetisi Pengikatan: Jika sampel mengandung banyak analit, sebagian besar antibodi akan terikat pada analit bebas dari sampel. Jika sampel rendah analit, lebih banyak antibodi yang tersedia untuk mengikat analit berlabel.
  4. Pencucian: Langkah pencucian dilakukan untuk menghilangkan analit bebas atau analit berlabel yang tidak terikat.
  5. Penambahan Substrat: Substrat yang sesuai untuk enzim konjugasi ditambahkan. Enzim akan mengubah substrat menjadi produk berwarna (atau menghasilkan fluoresensi/kemiluminesensi).
  6. Pembacaan Hasil: Intensitas warna yang terukur (biasanya menggunakan ELISA reader) diukur. Seperti yang dijelaskan, sinyal yang lebih rendah menunjukkan konsentrasi analit sampel yang lebih tinggi.

Keunggulan dan Keterbatasan

Keunggulan:

Salah satu alasan utama mengapa Competitive ELISA adalah sering dipilih adalah kemampuannya untuk mendeteksi molekul kecil (hapten) yang sulit dideteksi menggunakan ELISA sandwich, seperti hormon, obat-obatan, atau metabolit. Karena hanya membutuhkan satu jenis antibodi (antibodi penangkap), metode ini seringkali lebih mudah distandarisasi dan lebih sensitif untuk target konsentrasi rendah.

Keterbatasan:

Keterbatasan utama terletak pada interpretasi hasilnya. Sinyal yang lebih rendah berarti konsentrasi tinggi, yang terkadang dapat membingungkan praktisi laboratorium yang terbiasa dengan ELISA sandwich di mana sinyal tinggi berarti konsentrasi tinggi. Selain itu, akurasi sangat bergantung pada kualitas dan konsentrasi antibodi penangkap yang terbatas.

Aplikasi Utama Competitive ELISA

Penerapan Competitive ELISA adalah sangat luas di bidang klinis dan penelitian. Metode ini ideal untuk mengukur:

Secara keseluruhan, pemahaman mendalam mengenai Competitive ELISA adalah kunci untuk memilih platform diagnostik yang paling sesuai, terutama ketika berhadapan dengan analit berukuran kecil yang membutuhkan sensitivitas tinggi dalam persaingan ikatan molekuler.

🏠 Homepage