Apendisitis, atau yang lebih umum dikenal sebagai radang usus buntu, adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika apendiks (usus buntu) meradang dan terinfeksi. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera, seringkali melalui operasi pengangkatan. Mengenali gejala gejala penyakit apendisitis sejak dini sangat krusial untuk mencegah komplikasi serius seperti pecahnya usus buntu (perforasi) yang dapat menyebabkan peritonitis.
Salah satu ciri khas dari apendisitis adalah pola nyeri yang unik. Pada tahap awal, nyeri seringkali dimulai secara samar di sekitar pusar atau perut bagian atas. Nyeri ini cenderung ringan pada awalnya, namun perlahan akan semakin memburuk seiring waktu. Banyak orang salah menganggapnya sebagai sakit perut biasa atau masalah pencernaan ringan lainnya.
Namun, dalam kurun waktu 12 hingga 24 jam, peradangan akan bergerak menuju kantung usus buntu yang terletak di kuadran kanan bawah perut. Ketika peradangan mencapai titik ini, nyeri akan menjadi lebih terlokalisasi, tajam, dan konstan. Rasa sakit ini biasanya memburuk ketika penderitanya bergerak, batuk, atau saat dokter menekan area tersebut (disebut nyeri tekan rebound).
Selain nyeri perut, ada serangkaian gejala penyerta yang sering muncul bersamaan dengan radang usus buntu. Memahami keseluruhan gambaran gejala ini membantu dalam diagnosis dini:
Nyeri yang menetap di perut kanan bawah adalah penanda kuat apendisitis. Area ini dikenal sebagai titik McBurney, yang merupakan lokasi anatomi usus buntu. Ketika apendiks meradang, lapisan dinding perut (peritoneum) di area tersebut menjadi iritasi, menyebabkan rasa sakit yang tajam saat disentuh atau digerakkan. Penting untuk dicatat bahwa pada beberapa orang, terutama anak-anak atau wanita hamil, lokasi nyeri mungkin sedikit berbeda.
Jika peradangan berlanjut tanpa pengobatan, apendiks yang membengkak dapat pecah. Kondisi ini sangat berbahaya karena isi usus yang terinfeksi menyebar ke rongga perut. Gejala setelah perforasi bisa meliputi penurunan rasa sakit yang tiba-tiba (sebelum kemudian rasa sakit menyebar dan menjadi lebih parah), diikuti oleh demam tinggi, menggigil, dan perut yang terasa sangat kaku dan tegang. Ini adalah keadaan darurat medis absolut.
Mengingat bahaya komplikasi, tindakan cepat adalah kunci. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala nyeri perut yang bergerak ke kanan bawah dan semakin parah dalam beberapa jam, jangan tunda untuk mencari pertolongan medis darurat. Jangan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit sebelum diperiksa dokter, karena obat tersebut dapat menutupi gejala vital yang dibutuhkan dokter untuk membuat diagnosis.
Proses diagnosis biasanya melibatkan pemeriksaan fisik menyeluruh, tes darah untuk melihat tanda infeksi, dan terkadang pencitraan seperti USG atau CT scan. Semakin cepat diagnosis ditegakkan, semakin cepat operasi (apendektomi) dapat dilakukan, dan semakin kecil risiko komplikasi jangka panjang.
Memahami gejala gejala penyakit apendisitis adalah langkah pertama dalam melindungi kesehatan. Jangan pernah mengabaikan nyeri perut yang tidak biasa dan terus memburuk, terutama ketika disertai gejala sistemik seperti mual dan demam. Kesehatan Anda adalah prioritas utama.