Anoreksia nervosa adalah gangguan makan serius yang ditandai dengan pembatasan asupan kalori yang ekstrem, ketakutan yang berlebihan terhadap kenaikan berat badan, dan persepsi diri yang terdistorsi mengenai bentuk dan berat badan tubuh. Gangguan ini bukan sekadar pilihan gaya hidup, melainkan kondisi kesehatan mental yang mengancam jiwa. Untuk penanganan yang efektif, sangat penting untuk mengenali berbagai jenis anoreksia yang diklasifikasikan dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5).
Dua Subtipe Utama Anoreksia Nervosa
DSM-5 membagi anoreksia nervosa menjadi dua subtipe utama, yang didasarkan pada perilaku makan yang dominan selama periode terakhir diagnosis. Memahami perbedaan antara kedua jenis anoreksia ini penting karena implikasi pengobatannya mungkin sedikit berbeda, meskipun tujuan akhir pengobatan sama: pemulihan berat badan dan kesehatan psikologis.
1. Anoreksia Nervosa Tipe Pembatasan (Restricting Type)
Pada subtipe ini, individu mencapai atau mempertahankan berat badan yang sangat rendah melalui diet ketat, puasa, dan/atau olahraga berlebihan. Ciri khas dari tipe ini adalah minimnya perilaku makan berlebihan (binge eating) atau perilaku kompensasi (seperti memicu muntah) dalam tiga bulan terakhir.
Individu dengan tipe pembatasan sering kali sangat terobsesi dengan kalori dan komposisi makanan. Mereka mungkin menghabiskan waktu berjam-jam merencanakan porsi makan yang sangat kecil dan sangat terstruktur. Rasa takut mereka terhadap kegemukan mendorong mereka untuk terus-menerus menolak makanan yang dianggap 'tidak aman' atau tinggi kalori.
2. Anoreksia Nervosa Tipe Makan Berlebihan/Membersihkan (Binge-Eating/Purging Type)
Subtipe kedua ini melibatkan episode makan berlebihan (binge eating) yang diikuti oleh perilaku kompensasi yang tidak pantas (purging) dalam tiga bulan terakhir. Perilaku kompensasi ini bisa berupa:
- Memuntahkan makanan yang dimakan (muntah yang diinduksi sendiri).
- Penyalahgunaan obat pencahar (laksatif), diuretik, atau enema.
Meskipun individu pada subtipe ini juga membatasi asupan secara keseluruhan, episode makan berlebihan mereka sering kali terjadi dalam kerahasiaan dan diikuti oleh rasa malu dan bersalah yang intens, yang kemudian memicu perilaku membersihkan untuk 'menghilangkan' kalori yang dikonsumsi.
Kriteria Diagnostik Lain yang Perlu Diperhatikan
Selain membedakan antara tipe pembatasan dan tipe *binge-eating/purging*, diagnosis anoreksia nervosa juga didasarkan pada tiga kriteria utama, yang berlaku untuk kedua jenis anoreksia tersebut:
- Pembatasan asupan energi yang menyebabkan berat badan yang secara signifikan di bawah batas minimum normal atau yang diharapkan untuk usia, jenis kelamin, lintang pertumbuhan, dan kesehatan fisik.
- Ketakutan yang intens terhadap penambahan berat badan atau perilaku gigih yang menghambat kenaikan berat badan, meskipun berat badan sudah berada di bawah batas normal.
- Gangguan dalam cara seseorang mengalami berat atau bentuk tubuhnya, pengaruh berat badan atau bentuk tubuh terhadap penilaian diri yang tidak semestinya, atau penolakan untuk mengakui keseriusan berat badan rendah saat ini.
Penting untuk dicatat bahwa setelah seseorang berhasil mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat, dan jika perilaku makan berlebihan/membersihkan tidak lagi terjadi, diagnosis tersebut mungkin akan diubah menjadi "Anoreksia Nervosa dalam Remisi."
Implikasi dan Kesimpulan
Pengenalan terhadap jenis anoreksia adalah langkah awal dalam proses pemulihan. Meskipun tipe pembatasan mungkin tampak kurang 'aktif' dalam hal perilaku kompensasi dibandingkan tipe *binge-eating/purging*, keduanya sama-sama berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental jangka panjang. Tipe pembatasan sering menghadapi risiko malnutrisi kronis dan komplikasi kardiovaskular karena kekurangan nutrisi mendasar.
Sementara itu, tipe *binge-eating/purging* berisiko tinggi mengalami kerusakan gigi akibat asam lambung, ketidakseimbangan elektrolit yang parah (yang dapat menyebabkan henti jantung mendadak), dan masalah pencernaan kronis.
Penanganan anoreksia nervosa memerlukan pendekatan multidisiplin yang melibatkan ahli gizi, psikiater, dan terapis. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda gangguan makan, mencari bantuan profesional adalah langkah paling penting dan paling menyelamatkan nyawa.