Ayam buras, atau yang sering disebut ayam kampung unggul, telah menjadi primadona di kalangan peternak skala kecil hingga menengah. Berbeda dengan ayam ras yang fokus pada produksi massal, ayam buras menawarkan kombinasi antara ketahanan terhadap penyakit, kemampuan adaptasi lingkungan yang baik, dan kualitas telur serta daging yang dianggap lebih baik oleh konsumen. Di antara berbagai jenis ayam buras, varietas petelur memiliki peran penting dalam menyediakan sumber protein hewani yang terjangkau. Memilih jenis ayam buras petelur yang tepat adalah kunci keberhasilan usaha peternakan.
Pentingnya Memilih Ayam Buras Petelur
Meskipun produksi telur ayam ras (seperti Leghorn) jauh lebih tinggi, ayam buras petelur menawarkan beberapa keunggulan signifikan. Mereka cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat, sehingga biaya pengobatan dan mortalitas (kematian) lebih rendah. Selain itu, telur ayam buras seringkali memiliki nilai jual yang lebih tinggi karena dianggap lebih organik atau alami. Untuk memaksimalkan potensi ini, peternak perlu mengenal varietas unggul yang tersedia.
Jenis Ayam Buras Petelur Unggulan
Meskipun nama "ayam buras" seringkali merujuk pada ayam kampung asli yang tidak terdefinisi secara genetik ketat, industri peternakan telah mengembangkan beberapa galur ayam buras yang secara spesifik diseleksi untuk peningkatan produksi telur. Berikut adalah beberapa jenis yang paling populer dan efektif:
1. Ayam Kampung Super (Joper)
Joper merupakan salah satu hasil persilangan yang paling sukses. Walaupun sering dipromosikan sebagai ayam pedaging cepat panen, varian tertentu dari Joper juga menunjukkan potensi petelur yang baik. Keunggulannya adalah pertumbuhan yang relatif cepat dibandingkan ayam kampung murni, namun tetap memiliki stamina yang lebih baik daripada ayam ras murni.
- Produksi Telur: Lumayan, bisa mencapai 150-180 butir per tahun dengan manajemen yang baik.
- Karakteristik: Cepat besar, tahan penyakit relatif baik.
2. Ayam Kelantan Super (KS)
Ayam ini berasal dari Galur ayam lokal Indonesia/Malaysia yang memiliki sifat adaptasi sangat baik. Ayam Kelantan Super cenderung menghasilkan telur dengan warna cangkang yang menarik (putih atau sedikit kecoklatan) dan memiliki daya tetas yang baik jika digunakan untuk pembibitan.
- Produksi Telur: Lebih stabil pada lingkungan yang kurang ideal dibandingkan ayam ras.
- Karakteristik: Pertumbuhan sedang, postur ramping.
3. Ayam Lohmann Brown (Sebagai Referensi Buras Hibrida)
Walaupun secara teknis Lohmann Brown adalah ayam ras, banyak peternak mengadopsi galur mirip Lohmann yang disilangkan dengan ayam kampung untuk menghasilkan ayam 'semi-buras' dengan performa petelur tinggi namun dengan tingkat kebugaran yang lebih baik dari ayam ras murni. Jenis ini sangat fokus pada produksi telur.
- Produksi Telur: Potensi sangat tinggi (di atas 250 butir per tahun).
- Karakteristik: Membutuhkan nutrisi pakan yang lebih terstruktur.
4. Ayam Kampung Asli (Native Chicken)
Ini adalah ayam kampung yang belum melalui program pemuliaan intensif. Meskipun produksi telurnya paling rendah (sekitar 80-120 butir per tahun), telur mereka dianggap memiliki kualitas nutrisi tertinggi dan harga jual paling premium di pasar tertentu. Mereka sangat mandiri dalam mencari makan (freedom range).
- Produksi Telur: Rendah, namun sangat konsisten di kondisi alamiah.
- Karakteristik: Daya tahan sangat tinggi, cocok untuk sistem umbaran penuh.
Faktor Kunci Keberhasilan Budidaya Ayam Buras Petelur
Memilih bibit unggul hanyalah langkah awal. Untuk mencapai potensi produksi maksimal dari jenis ayam buras petelur yang dipilih, manajemen budidaya harus diperhatikan secara ketat.
Nutrisi Pakan
Ayam petelur membutuhkan pakan dengan kandungan protein dan kalsium yang cukup tinggi, terutama saat memasuki masa puncak produksi (sekitar usia 5 bulan). Kekurangan kalsium akan mengakibatkan cangkang telur menjadi tipis atau bahkan gagal bertelur. Walaupun ayam buras bisa mencari makan sendiri, pakan komersial tetap diperlukan sebagai suplemen.
Kandang dan Lingkungan
Ayam buras lebih toleran terhadap variasi suhu, namun kandang harus tetap menyediakan ventilasi yang baik untuk menghindari penumpukan amonia. Untuk ayam petelur, idealnya disediakan tempat bertelur (nest box) yang nyaman dan gelap agar mereka mau meletakkan telur di tempat yang telah ditentukan, memudahkan proses pengumpulan.
Manajemen Kesehatan
Program vaksinasi dasar, terutama terhadap ND (Newcastle Disease) dan Gumboro, harus diterapkan sejak dini. Karena ayam buras lebih tangguh, banyak peternak cenderung menunda vaksinasi, yang ironisnya dapat menyebabkan wabah penyakit yang cepat menyebar di populasi yang padat.
Secara keseluruhan, keberhasilan dalam beternak ayam buras petelur terletak pada pemilihan galur yang sesuai dengan sistem pemeliharaan yang akan diterapkanāapakah itu intensif, semi-intensif, atau ekstensif. Dengan pemahaman yang baik mengenai keunggulan masing-masing jenis ayam buras petelur, peternak dapat memastikan keuntungan yang stabil dari hasil telur mereka.