Sistem kepangkatan merupakan elemen fundamental dalam struktur organisasi militer, termasuk Angkatan Darat. Pangkat tidak hanya menunjukkan hierarki komando dan wewenang, tetapi juga mencerminkan tingkat pendidikan, pengalaman, dan tanggung jawab seorang prajurit atau perwira. Di Indonesia, struktur kepangkatan Angkatan Darat mengikuti pola yang ditetapkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI AD), yang terbagi secara garis besar menjadi tiga golongan utama: Perwira, Bintara, dan Tamtama.
Pemahaman mendalam mengenai tingkatan pangkat sangat krusial bagi setiap anggota, karena pangkat menentukan peran mereka dalam rantai komando, prosedur administrasi, hingga hak serta kewajiban yang melekat. Kepangkatan berfungsi sebagai alat ukur progres karier dan dedikasi seseorang dalam menjalankan tugas negara.
Golongan Perwira
Golongan Perwira adalah puncak dari jenjang kepemimpinan. Mereka bertanggung jawab atas perencanaan strategis, pengambilan keputusan tingkat tinggi, dan memimpin unit-unit besar. Perwira terbagi lagi menjadi Perwira Pertama (Pama), Perwira Menengah (Pamen), dan Perwira Tinggi (Pati).
Perwira Tinggi (Pati)
Pangkat ini merupakan jenjang tertinggi dalam struktur karier militer. Mereka umumnya menduduki posisi strategis di Mabes AD hingga posisi Panglima. Contoh pangkat Pati meliputi Mayor Jenderal (Bintang Dua) hingga Jenderal (Bintang Empat).
Perwira Menengah (Pamen)
Pamen bertugas memimpin satuan setingkat batalyon hingga brigade. Mereka adalah tulang punggung manajemen operasional. Pangkat dalam golongan ini meliputi Mayor, Letnan Kolonel, dan Kolonel.
Perwira Pertama (Pama)
Pama adalah kelompok perwira yang baru lulus dari akademi militer atau Sekolah Perwira Karier. Mereka umumnya menjabat sebagai komandan pleton atau kompi, menjadi penghubung langsung antara komando menengah dan pelaksana di lapangan. Pangkatnya dimulai dari Letnan Dua hingga Kapten.
Visualisasi Jenjang Kepangkatan
Golongan Bintara dan Tamtama
Di bawah Perwira, terdapat golongan Bintara (Bintara Tinggi dan Bintara Dasar) yang merupakan para profesional teknis dan pemimpin lapangan. Mereka sering menjadi instruktur, pembina unit kecil, dan ahli spesialisasi. Pangkatnya dimulai dari Sersan Dua hingga Pembantu Letnan Satu.
Golongan terdepan adalah Tamtama, yang terdiri dari Tamtama Kepala dan Tamtama Pelaksana. Mereka adalah garda terdepan Angkatan Darat, melaksanakan perintah langsung, dan menjalankan tugas-tugas operasional harian. Pangkat Tamtama dimulai dari Prajurit Dua hingga Kopral Kepala.
| Golongan | Contoh Pangkat (Terendah ke Tertinggi) |
|---|---|
| Perwira | Letda, Kapten, Mayor, Kolonel, Mayjen, Jenderal |
| Bintara | Sersan Dua, Sersan Kepala, Pembantu Letnan Satu |
| Tamtama | Prajurit Dua, Kopral Satu, Kopral Kepala |
Implikasi Karier
Setiap kenaikan pangkat di Angkatan Darat tidak terjadi secara otomatis. Kenaikan ini didasarkan pada berbagai faktor, termasuk masa dinas minimal, lulus ujian kenaikan pangkat (UKP), penilaian kinerja yang baik, pendidikan pengembangan karir yang relevan, serta kondisi organisasi. Proses ini memastikan bahwa personel yang dipromosikan telah memenuhi standar kompetensi yang dibutuhkan untuk memegang tanggung jawab di tingkat yang lebih tinggi. Sistem kepangkatan yang terstruktur dan jelas menjamin efisiensi komando dan menjaga disiplin di tubuh TNI AD.