Ayam petelur yang sehat adalah impian setiap peternak. Namun, untuk mencapai puncak produksi telur, nutrisi yang tepat sangat krusial. Memberikan pakan yang seimbang dan diformulasikan khusus adalah kunci utama agar ayam tidak hanya bertelur secara konsisten, tetapi juga menghasilkan cangkang telur yang kuat.
Banyak peternak pemula sering mengalami penurunan produksi karena menganggap semua jenis pakan ayam sama. Padahal, kebutuhan nutrisi ayam layer (petelur) sangat berbeda dengan ayam pedaging. Ayam petelur membutuhkan energi, protein, kalsium, dan vitamin dalam rasio yang sangat spesifik agar sistem reproduksinya bekerja optimal.
Untuk mempercepat dan menjaga intensitas bertelur, fokuslah pada empat pilar nutrisi utama:
Energi berasal dari karbohidrat (jagung, dedak) dan lemak. Energi ini digunakan ayam untuk aktivitas harian dan, yang terpenting, sebagai bahan bakar utama dalam proses pembentukan telur. Kekurangan energi menyebabkan ayam menjadi kurus dan produksi menurun drastis.
Protein adalah pembangun utama. Telur terdiri dari 50% protein. Untuk ayam petelur fase puncak (biasanya setelah umur 20 minggu), kebutuhan protein ideal berkisar antara 16% hingga 18%. Sumber protein bisa berasal dari tepung ikan, bungkil kedelai, atau bungkil kelapa. Protein yang cukup memastikan bobot telur optimal.
Ini adalah komponen yang paling sering diabaikan. Cangkang telur sebagian besar terbuat dari kalsium karbonat. Ayam petelur membutuhkan kalsium sekitar 3.5% hingga 4.5% dalam ransumnya. Sumber kalsium terbaik adalah kulit kerang giling (grit) atau batu kapur yang diberikan secara terpisah atau dicampurkan dalam pakan akhir.
Vitamin seperti Vitamin D sangat penting karena membantu penyerapan kalsium. Mineral seperti Fosfor dan Mangan juga berperan dalam metabolisme tubuh ayam. Kekurangan mikronutrien ini dapat menyebabkan telur yang lembek atau bahkan ayam mengalami kelumpuhan tulang.
Selain komposisi nutrisi, waktu dan cara pemberian pakan juga memengaruhi kecepatan ayam mencapai puncak produksi:
Ayam petelur tidak akan mulai bertelur secara optimal jika bobot badannya belum mencapai standar ideal saat memasuki fase bertelur (sekitar 1.5 kg hingga 1.7 kg, tergantung galur). Pemberian pakan pertumbuhan yang baik pada fase grower (sebelum 16 minggu) adalah investasi jangka panjang. Jika ayam kurus saat mulai bertelur, produksi akan lambat naik dan sulit mencapai puncak.
Intinya, makanan ayam petelur biar cepat bertelur berfokus pada kepadatan nutrisi, khususnya protein dan kalsium, yang disesuaikan dengan usia ayam. Konsistensi dalam penyediaan pakan berkualitas tinggi adalah kunci sukses dalam mendongkrak hasil panen telur Anda.