Dalam ajaran Islam, menjaga kesehatan jasmani adalah bagian integral dari iman. Rasulullah Muhammad SAW tidak hanya mengajarkan prinsip spiritual dan moral, tetapi juga memberikan teladan nyata mengenai pentingnya memelihara fisik agar mampu menjalankan ibadah dengan baik dan menjalani kehidupan secara optimal. Oleh karena itu, olahraga anjuran Rasulullah bukan sekadar kegiatan fisik, melainkan bentuk syukur kepada Allah SWT atas karunia kesehatan.
Filsafat di balik anjuran ini adalah menciptakan seorang mukmin yang kuat, baik secara spiritual maupun fisik. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, meskipun keduanya memiliki kebaikan." Hadis ini menjadi landasan utama mengapa aktivitas fisik sangat ditekankan.
Berenang merupakan salah satu aktivitas yang sangat dianjurkan. Kegiatan ini melibatkan hampir seluruh kelompok otot dalam tubuh, meningkatkan kapasitas paru-paru (daya tahan), serta sangat baik untuk sendi karena sifatnya yang tidak memberikan beban berat pada tulang belakang. Rasulullah SAW sendiri diketahui sangat menyukai air dan mendorong umatnya untuk belajar berenang. Selain bermanfaat secara fisik, berenang juga memiliki nilai praktis, yaitu kemampuan menyelamatkan diri di medan air.
Memanah (atau memanah) adalah contoh klasik dari olahraga anjuran Rasulullah yang melatih konsentrasi, ketenangan pikiran, dan ketepatan sasaran. Dalam peperangan di masa lalu, kemampuan memanah adalah keterampilan vital. Namun, dalam konteks modern, memanah mengajarkan kesabaran dan fokus yang mendalam. Ketika seseorang menarik busur, ia harus benar-benar mengendalikan napas dan emosinya—sebuah latihan mental yang luar biasa.
Berkuda adalah aktivitas yang membutuhkan keseimbangan, kekuatan inti (core strength), dan keberanian. Sama seperti memanah, berkuda adalah keterampilan yang sangat dihargai pada masa kenabian. Selain melatih koordinasi antara pengendara dan hewan, berkuda juga membangun rasa percaya diri yang besar. Menguasai seekor kuda yang kuat memerlukan kepemimpinan yang tenang namun tegas, sifat yang juga penting dalam kepribadian seorang Muslim.
Meski tidak selalu dalam format kompetisi modern, Rasulullah SAW diketahui sering melakukan kegiatan yang menyerupai lari cepat atau berlari bersama para sahabat. Lari adalah bentuk kardio alami terbaik untuk menjaga kesehatan jantung dan paru-paru. Terkadang, beliau berlomba lari dengan istri beliau, Aisyah RA, menunjukkan bahwa aktivitas fisik ringan hingga sedang dapat dilakukan dalam konteks keakraban keluarga.
Mengadopsi olahraga anjuran Rasulullah memiliki manfaat yang melampaui sekadar kebugaran fisik. Berikut adalah beberapa dampak positifnya:
Menjadikan olahraga sebagai rutinitas adalah meneladani gaya hidup Nabi Muhammad SAW. Tidak perlu dilakukan secara ekstrem. Yang terpenting adalah konsistensi dan niat yang benar: bahwa kegiatan ini dilakukan untuk menjaga agar tubuh menjadi alat yang kuat dalam mengabdi kepada Allah SWT. Oleh karena itu, mulailah hari Anda dengan sedikit gerakan, entah itu berjalan kaki, berenang di pagi hari, atau sekadar membidik target imajiner dengan semangat seorang pemanah. Jadikan olahraga sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan seorang Muslim.