Anis Merah (Zoothera citrina) adalah salah satu burung kicau yang sangat digemari di Indonesia. Dikenal dengan suara merdu dan warna bulu yang mencolok, banyak penghobi rela berinvestasi waktu dan biaya untuk memeliharanya. Namun, seperti halnya memelihara satwa liar lainnya, ada beberapa **pantangan keras** yang harus dihindari agar burung tetap sehat, gacor, dan lestari. Mengabaikan pantangan ini sering kali berujung pada stres, sakit, bahkan kematian pada Anis Merah.
1. Pantangan Pemberian Pakan yang Tidak Sesuai
Pakan adalah fondasi utama kesehatan Anis Merah. Burung ini memiliki sistem pencernaan yang sensitif terhadap makanan yang terlalu berminyak atau diberikan secara monoton.
Terlalu Banyak Jangkrik atau Serangga Berlemak: Meskipun serangga penting, memberikan jangkrik terlalu banyak atau serangga yang mengandung kadar lemak tinggi secara rutin dapat menyebabkan hati membengkak atau masalah pencernaan serius.
Pemberian Buah dan Sayur yang "Beracun": Jangan pernah memberikan alpukat, biji apel, atau sayuran seperti brokoli dalam jumlah besar. Beberapa jenis buah mengandung zat yang sulit dicerna atau berpotensi toksik jika diberikan berlebihan.
Pakan Instan Tanpa Variasi: Ketergantungan total pada voer tanpa imbuhan (seperti kroto segar sesekali) akan membuat burung kekurangan nutrisi mikro dan vitamin esensial, yang berdampak pada kualitas kicauan dan warna bulu.
2. Kesalahan Perawatan Kandang yang Fatal
Lingkungan kandang menentukan kenyamanan dan kesehatan mental burung. Anis Merah adalah burung yang cukup pemalu dan mudah terkejut.
Menempatkan Kandang di Area Bising dan Ramai: Ini adalah pantangan utama. Anis Merah sangat rentan stres akibat suara keras mendadak (misalnya suara benturan, teriakan, atau suara knalpot). Stres ini sering menyebabkan burung mogok bunyi (ngambang) atau bahkan mencabuti bulunya sendiri.
Pergantian Lokasi Kandang Mendadak: Burung yang sudah terbiasa dengan lokasi tertentu akan bingung dan tertekan jika kandangnya dipindahkan secara tiba-tiba tanpa adaptasi.
Kandang yang Terlalu Kecil: Meskipun tidak seaktif murai batu, Anis Merah tetap membutuhkan ruang yang cukup untuk mengepakkan sayap dengan nyaman. Kandang yang sempit menghambat pergerakan dan membuat burung mudah sakit.
3. Pantangan Interaksi dan Penanganan
Penanganan yang salah oleh pemilik dapat merusak kepercayaan burung dan mengganggu kebiasaannya.
Terlalu Sering Menggoda atau Menyentuh: Anis Merah bukanlah burung yang suka dipegang-pegang seperti parkit. Sentuhan fisik yang berlebihan, terutama oleh orang asing, akan membuatnya terancam dan stres.
Menggantung Kandang Bersama Jenis Burung Agresif: Jangan letakkan Anis Merah bersebelahan langsung dengan burung predator atau burung yang sangat dominan seperti jalak atau kacer agresif. Ancaman visual saja sudah cukup membuat Anis Merah ketakutan.
4. Aspek Perawatan Fisik yang Dilarang
Ada beberapa praktik perawatan yang populer namun justru merugikan Anis Merah.
Memandikan Terlalu Sering atau Terlalu Kering: Anis Merah membutuhkan mandi untuk menjaga kelembaban bulu, tetapi memandikannya setiap hari tanpa melihat kondisi cuaca atau kondisi fisiknya bisa menyebabkan kedinginan. Sebaliknya, membiarkannya terlalu kotor juga berisiko menyebabkan kutu.
Penggunaan Obat Tanpa Indikasi Jelas: Menggunakan vitamin atau antibiotik "pencegahan" secara rutin tanpa konsultasi atau tanpa melihat gejala sakit adalah pemborosan dan dapat mengganggu keseimbangan mikroflora dalam tubuh burung.
Ingat, Anis Merah adalah burung yang membutuhkan ketenangan untuk mencapai performa kicau terbaiknya. Menghindari pantangan di atas adalah kunci utama keberhasilan dalam memelihara burung indah ini.
Kesimpulan Penting untuk Pemelihara
Memelihara Anis Merah bukan hanya soal memberikan pakan terbaik, tetapi lebih kepada menciptakan lingkungan yang kondusif. Pelanggaran terhadap pantangan-pantangan di atas—khususnya terkait stres lingkungan dan nutrisi—akan secara langsung mempengaruhi energi dan kemampuan vokal burung. Sebagai pemilik, tugas kita adalah menjadi pengamat yang cermat dan pemelihara yang sabar, bukan sumber gangguan utama bagi sang kicau.