Ilustrasi sederhana burung Anis Merah dalam penangkaran
Anis Merah (Zoothera citrina) merupakan salah satu burung kicau favorit di Indonesia karena memiliki suara yang merdu, variatif, dan memiliki variasi irama yang unik. Permintaan yang tinggi di kalangan penghobi menjadikan penangkaran anis merah sebagai peluang bisnis yang menjanjikan, meskipun memerlukan ketelatenan dan pengetahuan mendalam. Keberhasilan dalam bisnis ini sangat bergantung pada kualitas indukan, manajemen pakan, serta sanitasi lingkungan.
Langkah pertama dan paling krusial dalam penangkaran anis merah adalah pemilihan pasangan indukan. Indukan yang baik adalah kunci utama untuk menghasilkan anakan yang sehat dan memiliki potensi kicau yang bagus. Carilah burung yang berasal dari garis keturunan juara atau memiliki rekam jejak suara yang istimewa.
Fasilitas kandang memegang peranan penting dalam menstimulasi burung untuk mau berpasangan dan bertelur. Kandang penangkaran anis merah sebaiknya dibuat terpisah dari kandang burung tunggal untuk meminimalkan stres.
Ukuran kandang ideal untuk sepasang indukan berkisar antara 100 cm x 60 cm x 60 cm (panjang x lebar x tinggi), dengan penempatan yang teduh namun mendapat sirkulasi udara yang baik. Hindari penempatan langsung di bawah sinar matahari terik. Sediakan bahan sarang yang mudah diakses, seperti serabut kelapa kering, ijuk, atau rumput kering yang lembut.
Pakan merupakan sumber energi utama bagi Anis Merah, terutama saat masa penjodohan dan mengerami telur. Rutinitas pemberian pakan harus konsisten. Menu standar biasanya terdiri dari voer berkualitas tinggi yang diformulasikan khusus untuk anis/murai batu.
Namun, untuk meningkatkan keberhasilan penangkaran anis merah, asupan protein harus ditingkatkan saat masa kawin. Tambahkan pakan tambahan (EF - Extra Fooding) seperti:
Setelah proses kawin berhasil, betina akan mulai membuat sarang. Proses ini bisa memakan waktu beberapa hari. Setelah bersarang, Anis Merah betina umumnya akan bertelur sebanyak 2 hingga 4 butir, dengan jeda satu hari antar telur. Masa pengeraman biasanya berlangsung sekitar 13 hingga 15 hari. Selama masa pengeraman, kedua induk harus dijaga ketenangan lingkungannya.
Setelah menetas, tantangan berikutnya adalah perawatan anakan (piyik). Pemberian pakan oleh induk harus terus dipantau. Jika induk tampak kurang aktif memberi makan, peternak mungkin perlu melakukan pelolohan ringan menggunakan campuran kuning telur dan sedikit voer basah, namun ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak membuat anakan kaget atau stres.
Kebersihan kandang adalah pondasi utama keberhasilan jangka panjang dalam penangkaran anis merah. Kotoran yang menumpuk menjadi sumber utama bakteri dan jamur penyebab penyakit pernapasan atau katarak pada mata burung. Rutinitas pembersihan harian pada alas kandang sangat dianjurkan. Ganti air minum secara teratur dan pastikan tempat pakan selalu kering.
Penggunaan multivitamin yang dicampurkan ke air minum seminggu sekali dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh burung tetap prima, sehingga mereka lebih tahan terhadap perubahan cuaca dan stres akibat proses reproduksi. Dengan penerapan manajemen yang disiplin, potensi besar dari penangkaran anis merah dapat diwujudkan menjadi bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan.