Diseksi aorta adalah kondisi medis darurat yang serius dan mengancam jiwa. Kondisi ini terjadi ketika lapisan terdalam (intima) dari aorta, arteri terbesar dalam tubuh yang membawa darah dari jantung ke seluruh sistem peredaran darah, robek. Robekan ini memungkinkan darah mengalir di antara lapisan dinding aorta, memisahkannya (diseksi), dan berpotensi menyebabkan aorta pecah (ruptur) atau menghambat aliran darah ke organ vital.
Penyebab utama diseksi aorta adalah melemahnya dinding aorta. Melemahnya struktur kolagen dan elastin pada dinding pembuluh darah membuatnya rentan terhadap robekan akibat tekanan tinggi.
Gejala diseksi aorta sering muncul tiba-tiba dan sangat parah, sehingga sering kali salah didiagnosis sebagai serangan jantung. Kunci utama dalam diagnosis adalah intensitas dan deskripsi nyeri.
Diseksi aorta diklasifikasikan berdasarkan lokasi robekan relatif terhadap arteri utama yang bercabang dari aorta, yaitu arteri subklavia kiri. Klasifikasi Stanford dan DeBakey sering digunakan.
Penanganan diseksi aorta sangat bergantung pada jenis (A atau B) dan kondisi umum pasien. Tujuannya adalah mengurangi tekanan pada dinding aorta dan memperbaiki robekan sebelum terjadi ruptur fatal.
Untuk diseksi Tipe A, tindakan bedah segera (operasi terbuka) seringkali menjadi pilihan utama untuk mengganti bagian aorta yang rusak dengan tabung sintetis dan memastikan aliran darah kembali normal.
Untuk Tipe B, pengobatan awalnya biasanya bersifat konservatif, meliputi pemberian obat penurun tekanan darah (beta-blocker) secara intravena untuk mengurangi kekuatan denyut jantung. Pembedahan atau pemasangan stent (TEVAR - Thoracic Endovascular Aortic Repair) dipertimbangkan jika terjadi komplikasi seperti iskemia organ atau aneurisma yang memburuk.
Prognosis sangat bergantung pada kecepatan diagnosis dan penanganan. Jika kondisi ini tidak segera diobati, tingkat kematiannya sangat tinggi. Oleh karena itu, mengenali gejala nyeri dada yang tidak biasa dan mencari pertolongan medis darurat adalah langkah krusial untuk menyelamatkan nyawa penderita diseksi aorta. Setelah stabil, manajemen jangka panjang yang ketat terhadap tekanan darah adalah keharusan seumur hidup.