Mengapa sahabat setia Anda memilih bungkam?
Anjing dikenal sebagai hewan yang komunikatif. Gonggongan adalah salah satu bentuk komunikasi utama mereka—baik itu untuk memberi peringatan, meminta perhatian, atau sekadar menyambut pemiliknya. Namun, apa jadinya jika anjing kesayangan Anda tiba-tiba berhenti menggonggong, atau menunjukkan perilaku yang jauh lebih pendiam dari biasanya? Kebisuan mendadak pada anjing bisa menjadi sumber kekhawatiran bagi pemiliknya.
Penyebab anjing tidak menggonggong bisa bervariasi, mulai dari perubahan lingkungan yang ringan hingga masalah kesehatan yang lebih serius. Memahami akar masalahnya adalah langkah pertama dalam memastikan kenyamanan dan kesejahteraan peliharaan Anda.
Salah satu pemicu paling umum adalah perubahan signifikan dalam rutinitas atau lingkungan anjing. Anjing adalah makhluk kebiasaan. Ketika rutinitas mereka terganggu, respons mereka bisa berupa penarikan diri, termasuk mengurangi vokalisasi.
Kesehatan fisik adalah faktor krusial yang sering diabaikan ketika anjing mendadak menjadi pendiam. Jika anjing Anda biasanya aktif dan vokal, namun kini memilih untuk bersembunyi dan tidak bersuara, pemeriksaan veteriner sangat disarankan.
Anjing secara naluriah berusaha menyembunyikan rasa sakit mereka. Menggonggong bisa terasa menyakitkan jika rasa sakit tersebut berhubungan dengan area mulut, tenggorokan, atau dada. Penyebab sakit yang bisa menekan suara antara lain:
Salah satu penyebab kebisuan yang paling jelas namun sering terlupakan adalah gangguan pendengaran. Anjing yang mulai tuli mungkin tidak lagi merespons suara yang biasanya memicu gonggongan mereka (seperti bel pintu atau suara orang asing). Karena mereka tidak lagi menerima stimulus pendengaran yang memicu respons, mereka pun berhenti menggonggong.
Seiring bertambahnya usia, perubahan perilaku adalah hal yang wajar. Sama seperti manusia, anjing senior mungkin mengalami penurunan fungsi kognitif atau fisik. Demikian pula, pengalaman traumatis di masa lalu dapat memengaruhi ekspresi suara anjing.
Usia Lanjut: Anjing yang lebih tua mungkin mengalami penurunan energi secara keseluruhan. Selain itu, penyakit seperti sindrom disfungsi kognitif (mirip Alzheimer pada manusia) dapat mengubah perilaku komunikasi mereka.
Trauma atau Pelatihan Negatif: Jika anjing pernah dihukum keras atau dimarahi secara berlebihan saat menggonggong di masa lalu, mereka mungkin belajar bahwa menggonggong adalah hal yang berbahaya. Mereka bisa menjadi "dibuat diam" (silenced) oleh pengalaman traumatis tersebut, bahkan tanpa adanya hukuman langsung saat ini.
Perlu dicatat bahwa beberapa ras anjing memang secara alami kurang vokal dibandingkan ras lain. Misalnya, Basenji terkenal sebagai anjing yang "tidak menggonggong" (mereka lebih sering mengeluarkan suara seperti 'yodel'). Ras anjing pekerja besar atau ras yang dikembangbiakkan untuk menjaga jarak (seperti Greyhound) mungkin juga menunjukkan kecenderungan menggonggong yang lebih rendah daripada ras terrier atau beagle.
Jika anjing Anda hanya diam selama satu hari karena sedikit stres, mungkin tidak perlu panik. Namun, jika kebisuan ini disertai dengan gejala lain, segera cari bantuan profesional:
Kesimpulannya, kebisuan pada anjing adalah sinyal yang tidak boleh diabaikan. Dengan observasi cermat terhadap perilaku dan lingkungan mereka, Anda dapat mengidentifikasi apakah penyebabnya hanyalah stres sementara atau membutuhkan perhatian medis segera.