Kebutuhan akan telur konsumsi maupun bibit yang stabil mendorong peternak mencari cara efektif untuk meningkatkan produksi. Salah satu kunci utama dalam usaha peternakan unggas adalah memastikan ayam betina berada dalam kondisi puncak untuk bertelur secara rutin. Dalam konteks ini, penggunaan perangsang ayam bertelur menjadi sangat penting, baik itu melalui nutrisi optimal maupun penanganan khusus.
Ayam petelur memiliki siklus produksi alami. Namun, berbagai faktor seperti musim (terutama saat cuaca ekstrem), usia, stres lingkungan, atau kekurangan nutrisi tertentu dapat menyebabkan penurunan drastis dalam frekuensi bertelur (anoreksia atau molting dini). Fungsi utama dari perangsang ayam bertelur adalah untuk mengembalikan atau memaksimalkan fungsi ovarium dan oviduk ayam, sehingga proses pembentukan telur berjalan optimal.
Pemberian rangsangan yang tepat tidak hanya mempercepat proses bertelur tetapi juga meningkatkan kualitas cangkang dan ukuran telur. Strategi yang umum digunakan biasanya melibatkan dua pendekatan: kimiawi (suplemen komersial) dan alami (pemberian pakan kaya nutrisi tertentu).
Ilustrasi Stimulasi Produksi Telur Ayam
Bagi peternak yang mengutamakan kesehatan jangka panjang dan produk organik, suplemen alami sering menjadi pilihan utama. Bahan-bahan alami ini kaya akan vitamin, mineral, dan asam amino esensial yang mendukung hormon reproduksi ayam.
Vitamin yang paling krusial dalam fungsi reproduksi adalah Vitamin D3 (untuk penyerapan kalsium cangkang), Vitamin E (antioksidan dan fungsi reproduksi), serta Vitamin B Kompleks (metabolisme energi).
Kesehatan saluran pencernaan sangat berkaitan erat dengan penyerapan nutrisi. Pakan yang difermentasi menggunakan EM-4 atau ragi efektif dapat meningkatkan daya cerna, memastikan bahwa ayam mendapatkan seluruh manfaat dari pakannya, sehingga secara tidak langsung berfungsi sebagai perangsang ayam bertelur.
Beberapa herbal dipercaya memiliki efek hormonal ringan yang dapat merangsang ayam:
Penerapan perangsang ayam bertelur harus dilakukan secara strategis, bukan sembarangan. Pemberian harus ditujukan ketika ayam mengalami penurunan produksi, misalnya setelah masa puncak atau saat memasuki musim yang tidak mendukung.
Untuk ayam yang baru mulai belajar bertelur (fase starter ke layer), pemberian suplemen peningkatan nutrisi harus dimulai secara bertahap sesuai rekomendasi pabrik pakan layer. Jangan pernah memberikan dosis berlebihan karena dapat menyebabkan stres metabolik pada ginjal atau hati ayam.
Penting diingat bahwa suplemen apapun, baik kimiawi maupun alami, hanyalah pelengkap. Faktor lingkungan—seperti pencahayaan yang memadai (minimal 14-16 jam sehari untuk merangsang hormon reproduksi), suhu kandang yang stabil, dan bebas dari stres (predator atau kebisingan)—adalah fondasi keberhasilan produksi telur.
Memilih perangsang ayam bertelur yang tepat membutuhkan pemahaman tentang kondisi spesifik kawanan Anda. Kombinasi antara manajemen kandang yang baik, nutrisi seimbang, dan penggunaan suplemen peningkat performa (baik herbal maupun vitamin terstandar) akan menjamin produktivitas ayam petelur Anda tetap tinggi dan stabil sepanjang tahun.