Memahami Perbedaan Esensial Pakan Ayam Pedaging dan Petelur

Dalam dunia peternakan unggas, nutrisi adalah kunci utama yang menentukan keberhasilan produksi. Ayam pedaging (broiler) dan ayam petelur (layer) memiliki tujuan produksi yang sangat berbeda, dan secara fundamental, kebutuhan nutrisi serta komposisi pakan yang mereka terima harus disesuaikan. Mengabaikan perbedaan ini dapat menyebabkan pertumbuhan yang lambat pada ayam pedaging atau penurunan drastis pada produksi telur ayam petelur. Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan vital antara kedua jenis pakan tersebut.

Tujuan Produksi: Penentu Komposisi Pakan

Perbedaan utama antara pakan ayam pedaging dan petelur terletak pada tujuan akhir pemeliharaan. Ayam pedaging dibudidayakan untuk mencapai bobot optimal dalam waktu singkat (sekitar 4-6 minggu), sehingga fokus pakan adalah pada pertumbuhan massa otot dan tulang. Sebaliknya, ayam petelur fokus pada produksi telur yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan, sehingga kebutuhan nutrisi bergeser ke arah pemeliharaan organ reproduksi dan pembentukan cangkang telur.

Ilustrasi Perbandingan Kebutuhan Nutrisi Unggas Diagram sederhana membandingkan kebutuhan protein tinggi untuk ayam pedaging dan kalsium tinggi untuk ayam petelur. AYAM PEDAGING Protein Tinggi AYAM PETELUR Kalsium

Analisis Nutrisi: Protein vs. Kalsium

Perbedaan paling signifikan terletak pada kandungan makronutrien utama:

1. Protein: Pakan ayam pedaging membutuhkan kadar protein yang jauh lebih tinggi (biasanya 20-24%) dibandingkan ayam petelur (biasanya 16-18%). Protein adalah blok bangunan utama untuk pertumbuhan otot.
2. Kalsium (Ca) dan Fosfor (P): Ayam petelur membutuhkan suplementasi kalsium yang sangat tinggi, terutama saat memasuki masa puncak produksi (biasanya di atas 3,5%). Kalsium ini vital untuk pembentukan cangkang telur yang kuat. Sebaliknya, kebutuhan kalsium ayam pedaging relatif lebih rendah karena fokusnya bukan pada pembentukan struktur eksternal yang masif.

Rasio energi metabolisme (EM) juga berbeda. Pakan pedaging cenderung memiliki EM yang lebih tinggi untuk mendukung laju pertumbuhan yang cepat, sementara pakan petelur disesuaikan agar ayam tidak mengalami kegemukan yang dapat mengganggu produksi telur.

Tahapan Pemberian Pakan

Baik pedaging maupun petelur melalui beberapa fase pemberian pakan (starter, grower, finisher), namun formulasi di setiap fase memiliki penekanan yang berbeda:

Tabel Perbandingan Nutrisi Utama (Perkiraan)

Komponen Nutrisi Ayam Pedaging (Finisher) Ayam Petelur (Masa Produksi)
Protein Kasar (%) 20 - 24% 16 - 18%
Energi Metabolisme (Kkal/kg) 3000 - 3200 2700 - 2900
Kalsium (%) 0.8 - 1.0% 3.5 - 4.5%
Fosfor (%) 0.6 - 0.8% 0.7 - 0.9%
Lisina (%) 1.0 - 1.2% 0.75 - 0.85%

Dampak Pemberian Pakan yang Salah

Memberikan pakan ayam pedaging kepada ayam petelur akan menyebabkan kelebihan protein dan energi, yang berujung pada ayam yang terlalu gemuk, penurunan performa bertelur, bahkan kematian. Sebaliknya, memberikan pakan ayam petelur (yang rendah protein dan tinggi kalsium) kepada ayam pedaging akan sangat menghambat pertumbuhan, menyebabkan ayam kurus dan waktu panen yang molor.

Secara ringkas, kesuksesan budidaya unggas bergantung pada pemahaman bahwa ayam pedaging adalah 'mesin pertumbuhan' yang membutuhkan dorongan protein maksimal, sementara ayam petelur adalah 'mesin produksi telur' yang membutuhkan dukungan mineral (terutama kalsium) optimal untuk menjaga kualitas cangkang dan sistem reproduksinya.

Oleh karena itu, peternak wajib memisahkan secara ketat kedua jenis pakan ini sesuai dengan fase dan jenis ayam yang dipelihara untuk mencapai efisiensi biaya dan hasil maksimal.

🏠 Homepage