Dalam ekosistem organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Indonesia, khususnya yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU), nama Barisan Ansor Serbaguna (Banser) sangatlah familiar. Banser dikenal luas karena peranannya dalam pengamanan kegiatan keagamaan dan sosial. Namun, di balik tugas-tugas lapangan tersebut, terdapat sebuah struktur pendidikan formal yang krusial. Pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah: skolat Banser adalah apa?
Secara harfiah, "Skolat" merupakan akronim atau istilah internal yang merujuk pada sistem pendidikan, pelatihan, atau sekolah formal yang diselenggarakan oleh Banser. Skolat ini bukan sekadar pelatihan fisik atau baris-berbaris biasa. Ia adalah institusi penting untuk membentuk kaderisasi dan menguatkan ideologi anggota Banser agar selaras dengan nilai-nilai Aswaja (Ahlussunnah Wal Jama'ah) yang dianut oleh NU.
Pendidikan yang dijalankan melalui Skolat Banser memiliki beberapa tujuan strategis. Tujuan pertama dan utama adalah pembentukan karakter. Anggota Banser dididik untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa dan memperjuangkan nilai-nilai keislaman moderat. Ini mencakup penanaman disiplin tinggi, loyalitas, dan rasa tanggung jawab sosial.
Tujuan kedua adalah penguatan wawasan kebangsaan dan keagamaan. Di tengah arus informasi yang sangat cepat dan terkadang radikal, Skolat Banser berfungsi sebagai benteng intelektual. Materi yang diajarkan mencakup sejarah perjuangan NU, dasar-dasar fikih, aqidah, serta pemahaman mendalam tentang Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan demikian, setiap anggota Banser dibekali pemahaman bahwa tugas mereka bukan hanya menjaga keamanan fisik, tetapi juga menjaga ideologi negara dari ancaman perpecahan.
Dalam konteks organisasi, Skolat juga menjadi sarana pemetaan kompetensi. Tidak semua anggota Banser memiliki latar belakang yang sama. Melalui jenjang pendidikan di Skolat, Banser dapat mengidentifikasi potensi anggota, misalnya untuk ditempatkan di unit khusus seperti Densus 99 Penanggulangan Terorisme, unit medis, atau unit pengamanan protokol.
Sistem skolat Banser adalah sesuatu yang berjenjang, mencerminkan kedalaman materi yang disampaikan seiring dengan kenaikan tingkat. Umumnya, jenjang pendidikan di Banser meliputi:
Setiap tingkatan memastikan bahwa anggota Banser tidak hanya sekadar "seragam" tetapi juga memiliki kompetensi yang teruji di lapangan. Proses ini membutuhkan komitmen waktu dan energi yang besar, baik dari penyelenggara maupun peserta.
Meskipun sering disamakan dengan pelatihan militer, Skolat Banser memiliki perbedaan fundamental. Tujuan akhirnya bukanlah perang, melainkan pembelaan terhadap negara dan agama berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan dan Ahlussunnah Wal Jama'ah. Jika pelatihan militer berfokus pada dominasi dan kekuatan tempur, Skolat Banser menekankan pada "serbaguna"—yaitu kemampuan adaptif dalam konteks sipil, mulai dari membantu korban bencana alam hingga mengamankan acara keagamaan yang damai.
Kehadiran sistem pendidikan terstruktur ini menegaskan bahwa Banser adalah organisasi yang serius dalam mencetak kader. Mereka menyadari bahwa tantangan zaman memerlukan anggota yang cerdas, berpegang teguh pada prinsip, dan siap berkorban demi tegaknya nilai-nilai luhur bangsa. Jadi, ketika kita bertanya skolat Banser adalah apa, jawabannya adalah jantung dari kaderisasi, tempat ideologi dipertajam dan loyalitas dibentuk secara formal.
Kesimpulannya, Skolat Banser merupakan mekanisme internal yang memastikan bahwa setiap anggota tidak hanya siap secara fisik, tetapi juga kokoh secara ideologis dalam menjalankan mandat organisasi sebagai pelindung ajaran Islam moderat dan pilar keutuhan NKRI. Ini adalah investasi jangka panjang bagi keberlangsungan misi sosial dan keagamaan Banser di masa depan.