Ternak ayam pedaging (broiler) merupakan salah satu bisnis peternakan yang paling cepat menghasilkan keuntungan jika dikelola dengan baik. Skala 100 ekor seringkali menjadi titik awal yang ideal bagi para pemula, karena manajemennya masih relatif mudah dikontrol tanpa memerlukan investasi infrastruktur yang terlalu besar. Memulai dengan 100 ekor memungkinkan Anda menguji pasar, menguasai teknik dasar biosekuriti, dan memahami kebutuhan pakan serta kesehatan ayam.
1. Perencanaan dan Kandang
Langkah pertama dalam ternak ayam pedaging 100 ekor adalah perencanaan kandang yang matang. Walaupun skalanya kecil, kandang harus memenuhi standar kenyamanan termal dan ventilasi yang baik.
- Tipe Kandang: Untuk pemula, kandang postal sederhana (lantai terbuka dengan alas sekam/litter) sudah memadai. Pastikan kandang terlindung dari angin kencang dan sinar matahari langsung.
- Kepadatan: Untuk ayam pedaging, idealnya per 100 ekor membutuhkan ruang sekitar 1 meter persegi per 10 ekor (jika menggunakan sistem intensif). Siapkan ruang minimal 10 meter persegi untuk kenyamanan.
- Alas Kandang (Litter): Gunakan alas sekam padi kering atau serbuk gergaji. Ketebalan litter minimal 5-7 cm. Litter berfungsi menyerap kotoran dan menjaga kehangatan dari bawah.
- Pemanas (Brooder): Pada 1-14 hari pertama, DOC (Day Old Chick) sangat membutuhkan kehangatan. Gunakan pemanas berbasis gas LPG atau listrik yang diletakkan di area pemanas (brooder ring). Suhu ideal awal adalah sekitar 32-34°C.
2. Pemilihan Bibit (DOC)
Kualitas ayam pedaging sangat bergantung pada bibit yang Anda beli. Pastikan Anda mendapatkan DOC (Day Old Chick) yang sehat dan berkualitas dari penetasan terpercaya.
Saat menerima DOC, perhatikan:
- Berat badan seragam.
- Pusar kering dan tidak ada cacat fisik (kaki pincang, sayap cacat).
- Respon aktif saat dikeluarkan dari box.
Untuk 100 ekor, Anda mungkin perlu membeli sedikit cadangan (misalnya 103 ekor) untuk mengantisipasi kematian di hari-hari pertama (kematian post-day-1).
3. Manajemen Pakan dan Air Minum
Pakan adalah komponen biaya terbesar dalam ternak ayam pedaging. Efisiensi pemberian pakan sangat menentukan profitabilitas.
- Fase Starter (0-21 hari): Berikan pakan dengan protein tinggi (biasanya kadar protein 21-23%). Gunakan tempat pakan khusus starter dan pastikan selalu tersedia air minum bersih.
- Fase Grower dan Finisher (22 hari sampai panen): Protein diturunkan secara bertahap (sekitar 18-20%). Selama fase ini, ayam akan mengonsumsi pakan paling banyak.
- Air Minum: Air minum harus selalu tersedia 24 jam. Kualitas air sangat penting; air keruh atau berbau dapat menyebabkan penyakit. Tambahkan vitamin atau elektrolit sesekali, terutama saat cuaca sangat panas atau setelah vaksinasi.
4. Kesehatan dan Biosekuriti
Meskipun hanya 100 ekor, pencegahan penyakit jauh lebih murah daripada mengobati. Biosekuriti harus diterapkan dengan ketat.
- Vaksinasi: Ikuti jadwal vaksinasi standar untuk ayam pedaging, biasanya mencakup ND (Newcastle Disease) dan Gumboro. Konsultasikan jadwal pasti dengan penjual DOC atau dinas peternakan setempat.
- Sanitasi: Bersihkan peralatan pakan dan minum setiap hari. Jaga kebersihan litter agar tidak terlalu basah.
- Pengendalian Hama: Pastikan tidak ada tikus atau burung liar yang masuk ke area kandang, karena mereka adalah vektor penyakit utama.
- Karantina: Jangan campurkan ayam dari sumber yang berbeda dalam satu kandang.
5. Pemanasan (Brooding) Minggu Pertama
Minggu pertama adalah masa kritis. Ayam harus merasa hangat, tidak kedinginan (yang menyebabkan kelesuan) atau kepanasan (yang menyebabkan ayam menjauh dari tempat pakan/minum).
Gunakan termometer untuk memonitor suhu di area litter. Jika ayam berkumpul di bawah pemanas, berarti terlalu dingin. Jika ayam menyebar rapat di pinggiran kandang, berarti terlalu panas. Idealnya, ayam menyebar merata di bawah pemanas.
6. Target Panen dan Keuntungan
Ayam pedaging modern siap dipanen umumnya pada umur 28 hingga 35 hari, tergantung target berat badan yang diinginkan. Dengan manajemen yang baik pada skala 100 ekor, Anda bisa menargetkan rata-rata berat hidup (Final Weight) sekitar 1.8 kg hingga 2.2 kg per ekor.
Meskipun skala 100 ekor bersifat edukatif dan percobaan, margin keuntungan tetap ada asalkan Anda meminimalkan FCR (Feed Conversion Ratio) atau rasio konversi pakan. FCR yang baik berarti ayam membutuhkan sedikit pakan untuk menghasilkan 1 kg daging.
Memulai ternak ayam pedaging 100 ekor adalah investasi dalam pengetahuan praktis. Dengan pemantauan rutin, pencatatan yang disiplin, dan penerapan kebersihan yang baik, bisnis ini menjanjikan hasil yang cepat dan memuaskan.