*Gambar ini merupakan ilustrasi konseptual perbandingan kedalaman dan diameter.
Angkur bolt, atau yang sering disebut baut jangkar, adalah komponen vital dalam konstruksi modern. Fungsinya adalah untuk menambatkan struktur baja, kolom, mesin berat, atau elemen struktural lainnya secara permanen ke pondasi beton atau dinding masif. Kegagalan pada titik sambungan ini dapat berakibat fatal, oleh karena itu, pemilihan ukuran angkur bolt bukanlah perkara sepele melainkan harus didasarkan pada perhitungan teknik yang cermat.
Memilih ukuran yang salah—terlalu kecil diameternya, atau kurang dalam penanaman jangkarannya—akan menyebabkan kegagalan tarik, geser, atau pencabutan (pull-out) ketika beban melebihi kapasitas desain. Sebaliknya, menggunakan baut yang terlalu besar tanpa justifikasi dapat menimbulkan pemborosan material dan potensi kerusakan pada beton di sekitarnya akibat tegangan berlebih saat pemasangan.
Penentuan dimensi angkur bolt didikte oleh beberapa variabel utama yang saling terkait. Para insinyur struktur mengacu pada kode bangunan setempat (seperti ACI 318 di banyak negara) untuk memastikan keamanan. Berikut adalah faktor-faktor kuncinya:
Ini adalah titik awal perhitungan. Berapa besar gaya tarik (tension), gaya geser (shear), dan momen yang akan bekerja pada angkur tersebut? Beban bisa berasal dari berat struktur itu sendiri (beban mati), beban operasional (beban hidup), beban angin, atau beban gempa. Semakin besar beban yang harus ditahan, semakin besar diameter dan/atau semakin dalam penanaman angkur yang dibutuhkan.
Kedalaman tanam adalah dimensi krusial yang menentukan sejauh mana baut tersebut menembus beton. Kedalaman ini harus cukup untuk mentransfer tegangan tarik ke volume beton yang memadai, mencegah kegagalan beton di sekitar jangkar. Umumnya, kedalaman tanam diukur dari permukaan beton hingga ujung paling bawah jangkar atau kepala baut.
Diameter angkur bolt (biasanya dinyatakan dalam satuan metrik seperti M12, M16, M20, atau dalam inci seperti 1/2", 5/8") secara langsung mempengaruhi luas penampang geser dan tarik. Diameter yang lebih besar menghasilkan area kontak yang lebih luas dengan beton dan material struktural yang disambungkan.
Ukuran angkur dipengaruhi oleh tipenya:
Dalam perancangan, terdapat hubungan yang hampir selalu berbanding lurus antara diameter baut dan kedalaman penanamannya. Jika beban yang dipikul sangat tinggi, seorang desainer mungkin akan memilih untuk:
Apabila jarak antar angkur terlalu dekat (spacing yang kecil), potensi keretakan beton di antara baut akan meningkat. Dalam skenario ini, desainer mungkin harus meningkatkan kedalaman tanam untuk memastikan bahwa tegangan tarik didistribusikan pada volume beton yang lebih besar dan mengurangi risiko kegagalan beton di tepi (concrete edge breakout).
Meskipun bukan faktor penentu ukuran angkur bolt secara dimensi, material sangat mempengaruhi kekuatan tarik akhir dan ketahanan terhadap korosi. Angkur baja karbon standar biasanya cocok untuk aplikasi interior yang kering. Namun, untuk aplikasi luar ruangan, lingkungan korosif (seperti dekat laut atau paparan bahan kimia), penggunaan baja tahan karat (Stainless Steel 304 atau 316) atau baut berlapis galvanis yang tebal (HDG) mutlak diperlukan, bahkan untuk diameter yang sama.
Kesimpulannya, spesifikasi ukuran angkur bolt harus selalu berasal dari perhitungan teknik struktural yang memadai. Angka-angka ini tidak bisa dipilih secara sembarangan berdasarkan perkiraan visual atau standar umum lama, melainkan harus diverifikasi terhadap beban aktual dan standar keselamatan bangunan yang berlaku.