Ilustrasi Sederhana Baut/Angkur dengan Penanda Ukuran M20
Dalam dunia konstruksi dan rekayasa mekanik, spesifikasi baut dan angkur adalah hal yang krusial untuk menjamin integritas struktural. Salah satu ukuran yang paling umum ditemui dalam aplikasi beban berat adalah ukuran angkur M20. Angka "M20" bukan sekadar label acak, melainkan kode standar internasional yang memberikan informasi detail mengenai dimensi utama angkur tersebut.
Sistem penamaan "M" pada angkur merujuk pada standar metrik ISO. Angka yang mengikutinya, yaitu 20, secara langsung mengindikasikan diameter nominal batang angkur dalam satuan milimeter (mm). Jadi, angkur M20 memiliki diameter rata-rata sekitar 20 mm.
Namun, dimensi 20 mm ini tidak berdiri sendiri. Untuk memahami spesifikasi lengkap dari ukuran angkur M20, kita perlu melihat beberapa parameter kunci lainnya yang sering kali menyertai notasi M20, terutama:
Memilih ukuran angkur yang tepat hanya setengah dari pekerjaan. Aspek yang tidak kalah vital adalah memastikan kelas kekuatan materialnya sesuai dengan beban yang akan ditopang. Beberapa kelas kekuatan umum yang sering ditemukan pada angkur M20 meliputi:
Angkur M20 dengan kelas 8.8 menawarkan keseimbangan yang baik antara kekuatan dan biaya. Material ini biasanya terbuat dari baja karbon paduan yang telah melalui perlakuan panas (heat treatment). Kekuatan luluh minimumnya adalah 640 MPa (MegaPascal), sementara kekuatan tarik (ultimate tensile strength) minimumnya adalah 800 MPa.
Untuk aplikasi yang menuntut daya dukung beban yang jauh lebih tinggi, seperti pada sambungan struktural baja berat atau beton prategang, angkur M20 kelas 10.9 lebih diutamakan. Angkur ini memiliki kekuatan luluh minimum 900 MPa dan kekuatan tarik minimum 1000 MPa. Meskipun lebih mahal, ketahanan lelehnya yang tinggi menjadikannya pilihan utama dalam kondisi stres tinggi.
Karena dimensinya yang relatif besar dan ketersediaan dalam kelas kekuatan tinggi, angkur M20 digunakan dalam berbagai aplikasi kritikal di lapangan:
Kesalahan instalasi dapat mengurangi efektivitas angkur M20 secara drastis, terlepas dari kualitas materialnya. Proses instalasi harus mengikuti standar pabrikan atau spesifikasi teknik sipil yang berlaku. Langkah-langkah penting meliputi:
1. Pemboran Lubang: Diameter mata bor harus sedikit lebih besar dari diameter nominal angkur. Untuk M20, diameter lubang biasanya antara 21 mm hingga 24 mm, tergantung jenis angkur (mekanis, kimia/resin, atau sleeve anchor).
2. Kedalaman Penanaman (Embedment Depth): Kedalaman harus memadai agar angkur dapat mencapai kekuatan penuhnya. Kedalaman yang terlalu dangkal akan menyebabkan angkur mengalami kegagalan tarik pada tulangan beton di bawahnya, bukan pada angkur itu sendiri.
3. Pengencangan (Torque Specification): Pengencangan harus dilakukan menggunakan kunci momen (torque wrench) yang telah dikalibrasi. Torsi pengencangan spesifik sangat bergantung pada kelas kekuatan (8.8 atau 10.9) dan juga pitch ulir. Mengencangkan terlalu lemah mengurangi daya dukung, sementara mengencangkan berlebihan dapat menyebabkan cedera pada material beton atau patah pada ulir angkur.
Secara keseluruhan, ukuran angkur M20 menawarkan solusi pengikatan yang kokoh dan andal untuk aplikasi struktural berbeban berat. Pemahaman mendalam mengenai diameternya, pitch, dan terutama kelas kekuatannya adalah kunci untuk memastikan desain dan konstruksi Anda memenuhi standar keamanan tertinggi.