Memelihara ayam, baik untuk konsumsi rumahan maupun tujuan hobi, memerlukan perhatian detail pada lingkungannya. Salah satu aspek paling krusial yang sering terabaikan adalah pemilihan alas kurungan ayam. Alas yang buruk dapat menjadi sumber penyakit, bau tak sedap, dan stres bagi unggas Anda. Sebaliknya, alas yang tepat berfungsi sebagai fondasi kesehatan dan kebersihan kandang secara keseluruhan.
Kesehatan kaki ayam, pencegahan infeksi pernapasan, serta pengendalian hama sangat bergantung pada material yang digunakan di dasar kandang. Pemilihan alas yang tidak higienis dapat menyebabkan penyakit seperti koksidiosis atau infeksi bakteri berbahaya lainnya karena kelembapan dan penumpukan kotoran. Oleh karena itu, memahami berbagai jenis alas dan fungsinya adalah langkah awal menuju peternakan yang sukses dan berkelanjutan.
Di pasaran, tersedia beragam material yang bisa digunakan sebagai alas kandang. Setiap material memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga pemilihan harus disesuaikan dengan sistem pemeliharaan yang Anda terapkan.
Memutuskan jenis alas kurungan ayam yang ideal tidak bisa sembarangan. Ada beberapa faktor penentu yang harus dipertimbangkan agar investasi Anda membuahkan hasil optimal dalam hal kesehatan ternak.
Kandang ayam menghasilkan amonia dari kotoran. Alas yang memiliki daya serap tinggi (seperti sekam atau serutan) akan menahan kelembapan dan mencegah pelepasan gas amonia berlebihan. Amonia adalah racun bagi sistem pernapasan ayam. Semakin baik daya serapnya, semakin sehat lingkungan udara di sekitar ayam.
Ketebalan alas sangat memengaruhi fungsi isolasi dan penyerapan. Umumnya, ketebalan minimal 5 hingga 10 cm disarankan untuk memberikan bantalan yang cukup dan area bagi mikroorganisme baik untuk bekerja (jika menggunakan metode kompos). Alas yang terlalu tipis cepat jenuh dan harus sering diganti, yang menambah biaya operasional.
Prioritaskan material yang alami dan tidak diolah dengan bahan kimia. Hindari serbuk gergaji dari kayu pinus atau cedar karena minyak aromatiknya dapat mengiritasi saluran pernapasan ayam. Pastikan alas yang Anda gunakan juga bebas dari jamur atau kutu yang mungkin terbawa dari sumbernya.
Meskipun beberapa metode mengurangi frekuensi penggantian total, setiap peternak harus memiliki jadwal pemeliharaan. Pilih material yang mudah disekop dan tidak terlalu lengket saat basah. Pertimbangkan juga bagaimana Anda akan mengolah limbah alas bekas tersebut; misalnya, sekam bekas sangat baik dijadikan kompos tambahan.
Bahkan alas terbaik pun akan rusak jika perawatannya diabaikan. Rutinitas harian adalah kunci utama keberhasilan sistem alas kandang.
Investasi pada alas kurungan ayam yang berkualitas dan perawatan yang konsisten akan secara signifikan mengurangi risiko penyakit pada ternak Anda, menghasilkan ayam yang lebih sehat dan pertumbuhan yang lebih optimal.