Anakan ayam jago, atau yang sering disebut **DOC (Day Old Chick)** jago, memegang peran penting dalam peternakan unggas, terutama bagi penggemar ayam aduan atau ayam hias. Merawat mereka sejak dini memerlukan perhatian khusus agar mereka tumbuh menjadi jagoan yang sehat, kuat, dan berkualitas. Kesalahan kecil pada fase pertumbuhan awal dapat berdampak signifikan pada performa mereka di masa depan.
Anakan ayam jago yang sehat menunjukkan potensi pertumbuhan optimal.
Pentingnya Kandang Brooder yang Ideal
Tahap paling krusial bagi anakan ayam jago adalah beberapa minggu pertama kehidupan mereka. Pada usia ini, mereka belum mampu mengatur suhu tubuh sendiri. Oleh karena itu, kandang pemanas atau brooder wajib disiapkan dengan standar yang ketat. Suhu ideal pada hari pertama adalah sekitar 32-34 derajat Celsius. Suhu ini harus diturunkan secara bertahap sekitar 1 derajat Celsius setiap minggu hingga mereka mencapai usia empat minggu, di mana mereka mulai bisa beradaptasi dengan suhu lingkungan normal.
Pastikan alas kandang (litter) bersih, kering, dan menyerap kelembapan dengan baik, seperti sekam padi atau serbuk gergaji. Kebersihan sangat vital untuk mencegah penyakit yang mudah menyebar pada populasi yang padat. Pencahayaan di dalam brooder juga perlu diatur; cahaya membantu memicu mereka untuk makan dan minum.
Nutrisi Tepat untuk Pertumbuhan Tulang dan Otot
Pertumbuhan cepat membutuhkan asupan nutrisi yang seimbang. Anakan ayam jago yang ditujukan untuk menjadi ayam laga memerlukan formulasi pakan yang berbeda dibandingkan ayam pedaging biasa. Fokus utama adalah protein tinggi untuk pembentukan otot dan kerangka yang kokoh.
- Starter Feed (Minggu 1-4): Pakan dengan kandungan protein sekitar 22-24%. Pakan ini harus dalam bentuk halus (crumble) agar mudah dikonsumsi.
- Grower Feed (Minggu 5-12): Protein diturunkan sedikit (sekitar 18-20%). Pada fase ini, penting untuk memperkenalkan hijauan atau pakan tambahan yang mengandung serat alami.
- Protein Hewani: Berikan suplemen protein hewani dalam jumlah terkontrol, seperti tepung maggot atau cacing, untuk mendukung perkembangan mental dan fisik yang agresif.
Ketersediaan air minum bersih dan segar mutlak diperlukan. Dehidrasi sekecil apa pun dapat menghambat pertumbuhan dan membuat anakan ayam jago mudah stres. Gunakan tempat minum yang dirancang agar tidak membuat alas kandang menjadi basah.
Mengenali Ciri Khas Anakan Ayam Jago
Membedakan jenis kelamin sejak dini adalah tantangan sekaligus keahlian dalam beternak ayam jago. Meskipun sulit pada usia sangat muda, ada beberapa indikasi awal yang bisa diamati:
- Pola Pertumbuhan Bulu: Jago seringkali menunjukkan pertumbuhan bulu sayap yang lebih cepat dan rapi dibandingkan betina.
- Perilaku Agresif: Bahkan saat masih kecil, calon jago cenderung menunjukkan perilaku ingin mendominasi, seperti saling dorong saat berebut makanan.
- Bentuk Kaki dan Jari: Beberapa penghobi percaya bahwa bentuk kaki jago cenderung lebih besar dan kokoh (padat) dibandingkan betina.
Seiring bertambahnya usia (biasanya setelah usia 6 minggu), mulai muncul bakal jengger dan pial yang lebih cepat berkembang pada ayam jago. Memisahkan mereka dari kelompok sebaya jika sudah mulai menunjukkan tanda-tanda berkelahi kecil sangat disarankan untuk menghindari luka dini.
Vaksinasi dan Pencegahan Penyakit
Anakan ayam jago sangat rentan terhadap penyakit menular seperti Marek, Newcastle Disease (ND), dan Gumboro. Jadwal vaksinasi harus ketat diikuti sesuai anjuran dokter hewan atau spesialis unggas. Vaksinasi biasanya dimulai sejak hari pertama dan dilanjutkan dengan booster.
Selain vaksinasi, pastikan sirkulasi udara dalam kandang baik tanpa menyebabkan hembusan angin langsung ke tubuh mereka. Isolasi ayam yang menunjukkan gejala lesu, diare parah, atau kehilangan nafsu makan segera. Tindakan cepat dalam isolasi dan pengobatan adalah kunci untuk menjaga kesehatan seluruh populasi anakan ayam jago Anda. Perawatan yang teliti pada fase ini adalah investasi terbaik untuk mendapatkan ayam jago tangguh di kemudian hari.