Dalam dunia konstruksi, detail kecil seringkali menentukan kualitas dan durabilitas sebuah bangunan. Salah satu komponen penting yang sering terabaikan namun memegang peranan krusial adalah angkur kusen. Angkur kusen adalah perangkat pengikat yang berfungsi menahan kusen pintu atau jendela agar terpasang kuat dan kokoh pada struktur dinding bangunan (batu bata, beton, atau kayu). Tanpa pemasangan angkur yang tepat, kusen rentan mengalami pergeseran, miring, atau bahkan copot seiring waktu akibat getaran, perubahan suhu, atau tekanan mekanis.
Fungsi utama angkur kusen melampaui sekadar menempelkan bingkai. Secara spesifik, angkur ini bertanggung jawab untuk:
Material angkur kusen sangat bervariasi, tergantung pada jenis dinding yang digunakan. Untuk dinding beton atau bata merah, umumnya digunakan angkur besi (baja) atau angkur fischer (expansion anchor) yang mampu mencengkeram material padat dengan sangat kuat. Sementara itu, pada rangka kayu, sekrup kayu tebal atau paku khusus seringkali berfungsi sebagai angkur.
Memilih jenis angkur yang tepat adalah langkah awal yang menentukan keberhasilan pemasangan. Berikut adalah beberapa jenis angkur kusen yang sering diaplikasikan:
Pemasangan yang buruk adalah penyebab utama kebocoran atau kusen macet. Proses yang benar memerlukan ketelitian tinggi:
Pertama, pastikan lubang kusen yang akan dijangkau oleh angkur telah ditandai dengan akurat. Kedua, gunakan alat ukur seperti waterpas (level) dan unting-unting untuk memastikan kusen berada dalam posisi sempurna. Setelah posisi dikunci sementara menggunakan baji, lubang pilot untuk angkur harus dibor sesuai spesifikasi angkur yang digunakan. Kedalaman dan diameter lubang sangat menentukan kekuatan cengkeraman.
Pemasukan angkur harus dilakukan dengan hati-hati. Untuk angkur fisik, pastikan selongsong terpasang sempurna sebelum baut dikencangkan. Peringatan penting: jangan mengencangkan angkur secara berlebihan (over-tightening), karena ini dapat menyebabkan keretakan pada dinding atau bahkan merusak profil kusen, terutama jika kusen terbuat dari UPVC atau aluminium tipis.
Setelah semua angkur terpasang dan kusen terbukti kokoh serta rata, celah antara kusen dan dinding harus ditutup dengan material sealan yang fleksibel, seperti sealant silikon atau busa expansi poliuretan (PU Foam), untuk memastikan kedap air dan udara.
Bayangkan sebuah pintu besar yang sering dibuka tutup di tengah badai. Jika angkurnya lemah, bukan hanya daun pintu yang berpotensi kendur, tetapi seluruh struktur kusen akan menanggung beban lateral yang tidak seharusnya. Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan retakan pada plesteran dinding di sekitar bukaan. Angkur kusen yang berkualitas dan dipasang dengan benar memastikan integritas termal dan akustik bangunan terjaga. Ini adalah investasi kecil yang memberikan pengembalian besar dalam bentuk kenyamanan dan keamanan jangka panjang.
Dalam konteks renovasi, ketika mengganti kusen lama, proses pelepasan angkur lama seringkali membutuhkan usaha lebih karena material lama mungkin telah berkarat atau tertanam kuat dalam adukan semen. Pemilihan material angkur yang tahan korosi (misalnya menggunakan angkur berbahan stainless steel) sangat disarankan di daerah dengan kelembaban tinggi.
Ketika membeli angkur kusen, selalu pastikan Anda membeli sesuai dengan beban yang akan ditanggung dan material dinding. Konsultasikan dengan pemasok hardware konstruksi mengenai spesifikasi teknis yang dibutuhkan. Hindari penggunaan angkur yang sudah berkarat atau memiliki ulir yang rusak, karena ini akan mengurangi efektivitas penguncian secara drastis.
Pastikan panjang angkur cukup untuk menembus kusen dan masuk minimal dua per tiga kedalaman lubang bor pada material dinding utama. Menggunakan angkur kusen yang tepat adalah jaminan bahwa pintu dan jendela Anda akan berfungsi optimal selama bertahun-tahun tanpa masalah penyetelan yang merepotkan.