Anis Merah (Punglor Merah atau *Zoothera citrina*) adalah salah satu burung kicau favorit di Indonesia. Keindahan fisiknya yang didominasi warna oranye kemerahan serta variasi kicauannya yang merdu membuatnya banyak dipelihara. Namun, ada fenomena menarik yang sering dicari oleh para penggemar, yaitu ketika anis merah betina ngecir.
Secara umum, anggapan umum di kalangan penghobi adalah bahwa burung jantanlah yang aktif berkicau atau "ngecir" untuk memikat betina. Namun, anis merah betina yang aktif mengeluarkan suara nyaring atau ngecir seringkali menjadi indikasi penting terkait kondisi fisik dan mental burung tersebut, terutama jika tujuan pemeliharaan adalah untuk penangkaran atau sekadar mencari suara yang lebih bervariasi di rumah.
Ilustrasi Anis Merah Betina yang sedang aktif berkicau.
Mengapa Anis Merah Betina Ngecir?
Kicauan pada anis merah betina, yang sering disebut "ngecir," biasanya memiliki karakteristik yang berbeda dengan jantan. Kicauan betina cenderung lebih pendek, seringkali berupa nada tunggal berulang, atau terkadang meniru sedikit variasi kicauan jantan yang lebih dominan. Ada beberapa alasan utama mengapa betina dapat aktif bersuara:
1. Dorongan Hormonal dan Birahi
Alasan paling umum burung betina bersuara lantang adalah karena sedang dalam kondisi puncak birahi atau siap untuk kawin. Kicauan ini berfungsi sebagai sinyal kepada pejantan di sekitarnya (dalam konteks alam liar) atau sebagai pelepasan energi internal pada burung peliharaan.
2. Faktor Lingkungan dan Stimulasi
Jika anis merah betina ditempatkan berdekatan atau dalam jangkauan dengar burung jantan lain (bahkan jika itu bukan jenis anis merah), ia dapat terprovokasi untuk merespons. Stimulasi visual atau pendengaran yang intens dari burung lain sering memicu respons vokal.
3. Kondisi Fisik Optimal
Burung yang sehat, mendapatkan nutrisi yang baik, dan memiliki kondisi fisik prima cenderung lebih aktif secara vokal, terlepas dari jenis kelaminnya. Kicauan ringan adalah tanda bahwa metabolisme burung berjalan baik.
4. Stres atau Kebosanan
Dalam beberapa kasus yang lebih jarang, kicauan yang tidak menentu pada betina bisa menjadi indikasi stres, kegelisahan, atau kebosanan. Ini sering terjadi jika kandang terlalu sering dipindah-pindah atau kurang interaksi yang sesuai.
Tips Mengelola Anis Merah Betina yang Ngecir
Jika tujuan Anda adalah pembiakan, kicauan betina yang aktif adalah pertanda baik. Namun, jika Anda mencari ketenangan atau sedang mempersiapkan pejantan untuk lomba, mengelola kicauan betina perlu dilakukan dengan hati-hati.
1. Manajemen Penempatan
Pisahkan kandang betina dari kandang jantan secara visual dan auditori jika Anda sedang memaster jantan atau ingin menenangkan betina. Gunakan dinding pemisah yang tebal jika perlu.
2. Perhatikan Pakan Tambahan
Kicauan yang berhubungan dengan birahi biasanya disertai dengan peningkatan nafsu makan dan perilaku mencari pasangan. Jika ini terjadi, pastikan asupan protein (misalnya kroto atau ulat hongkong) ditingkatkan secara terkontrol untuk mendukung siklus reproduksi.
3. Pengaturan Jemur dan Mandi
Jadwal mandi dan jemur yang teratur membantu menyeimbangkan energi burung. Terlalu banyak penjemuran atau kurangnya mandi dapat menyebabkan kegelisahan yang bermanifestasi sebagai kicauan berlebihan.
4. Masteran yang Tepat
Jika betina Anda sering mengecir karena mendengar suara burung lain, cobalah memberikan masteran yang lebih tenang dan bervariasi, atau ganti stimulasi suara secara berkala agar ia tidak fokus pada satu jenis panggilan saja.
Memahami perilaku anis merah betina ngecir memberikan wawasan lebih dalam tentang kebutuhan dan siklus hidup burung peliharaan Anda. Suara betina, meski jarang dibahas dibandingkan jantan, adalah kunci penting dalam memahami kesehatan dan kesiapan reproduksinya.
Secara ringkas, kicauan pada anis merah betina umumnya merupakan sinyal alami yang terkait erat dengan kondisi fisik dan kematangan seksual. Pengamatan rutin terhadap intensitas dan jenis kicauannya akan sangat membantu dalam perawatan jangka panjang.