Ayam Kate, atau yang dikenal juga sebagai ayam serama, adalah salah satu jenis ayam hias yang sangat populer karena posturnya yang mungil dan tingkah lakunya yang anggun. Bagi para penghobi dan peternak ayam kate, mengetahui kapan indukan betina mereka siap untuk bertelur adalah kunci sukses dalam pembiakan. Proses ayam kate menunjukkan tanda-tanda kesiapan bertelur seringkali berbeda tipis dengan ayam ras petelur lainnya, namun ada beberapa indikator fisik dan perilaku yang jelas dapat diamati.
Memahami ciri-ciri ini tidak hanya membantu dalam mempersiapkan kandang penetasan yang optimal, tetapi juga memastikan nutrisi ayam terpenuhi agar proses bertelur berjalan lancar tanpa kendala kesehatan.
Fase sebelum ayam kate mulai memproduksi telur ditandai dengan serangkaian perubahan fisiologis yang terlihat secara kasat mata. Perubahan ini adalah respons hormon alami yang menandakan organ reproduksinya telah matang dan aktif.
Salah satu indikator paling cepat terlihat adalah kondisi jengger (mahkota di kepala) dan pial (gelambir di bawah paruh). Ayam kate yang akan bertelur akan menunjukkan ciri berikut:
Kloaka adalah lubang tempat keluarnya kotoran sekaligus telur. Ini adalah indikator paling akurat:
Meskipun ayam kate terkenal kecil, peningkatan berat badan yang terjadi bukan karena kegemukan, melainkan karena pembentukan kuning telur di dalam tubuhnya. Postur tubuhnya pun bisa berubah:
Selain perubahan fisik, perilaku harian ayam kate juga memberikan petunjuk penting bahwa periode produktifnya akan segera dimulai. Ayam betina yang siap bertelur cenderung lebih fokus pada persiapan sarang.
Ini adalah perilaku naluriah yang paling menonjol. Ayam kate yang sedang mencari tempat bertelur akan mulai menunjukkan tingkah laku berikut:
Pada beberapa kasus, ayam yang sedang mempersiapkan diri bertelur mungkin menunjukkan peningkatan nafsu makan sesaat, terutama untuk asupan kalsium (yang penting untuk pembentukan cangkang telur). Namun, begitu ia sudah menetap di sarang, asupan makannya bisa sedikit menurun sementara waktu karena fokusnya beralih pada proses bertelur itu sendiri.
Beberapa ayam kate menjadi lebih tenang dan cenderung mengisolasi diri dari kawanannya saat mendekati waktu bertelur. Sebaliknya, ada pula yang menjadi sedikit lebih protektif terhadap area yang ia anggap sebagai calon sarang.
Untuk memastikan ciri-ciri di atas benar-benar mengarah pada produksi telur yang baik, kualitas pakan sangat memengaruhi. Ayam kate yang nutrisinya kurang optimal mungkin menunjukkan tanda-tanda kesiapan bertelur namun gagal memproduksinya secara teratur.
Pemberian pakan yang kaya protein dan kalsium sangat vital. Pemilik disarankan memberikan suplemen kalsium, seperti cangkang tiram yang dihancurkan atau tepung tulang, terutama saat melihat jengger mulai memerah, menandakan proses ovulasi internal telah dimulai. Air minum yang bersih dan segar juga harus selalu tersedia karena proses pembentukan telur memerlukan hidrasi yang cukup.
Dengan memperhatikan kombinasi antara perubahan fisik yang jelas (kloaka, jengger) dan perubahan perilaku (pencarian sarang), Anda dapat mengidentifikasi ayam kate yang sudah siap menghasilkan telur pertama atau melanjutkan siklus bertelurnya dengan sukses.