Ilustrasi burung anis yang sedang mengeluarkan kicauan keras (ngeplong).
Dunia kicau mania di Indonesia selalu dipenuhi dengan berbagai jenis burung yang memiliki daya tarik tersendiri. Namun, ada satu istilah yang sering muncul dan menjadi dambaan para penggemar sejati, yaitu anis ngeplong. Istilah ini merujuk pada kondisi puncak performa burung anis, di mana ia mampu mengeluarkan variasi irama dan volume suara yang luar biasa lantang, jernih, dan tanpa jeda panjang. Fenomena "ngeplong" ini bukan sekadar suara keras, melainkan sebuah pertunjukan vokal yang menandakan burung tersebut dalam kondisi prima, baik secara fisik maupun mental.
Secara harfiah, 'ngeplong' berarti terbuka lebar atau lepas tanpa hambatan. Dalam konteks burung anis—baik itu Anis Merah (Zoothera citrina) maupun Anis Kembang (Zoothera horsfieldi)—kondisi ini adalah puncak dari kemampuan berkicaunya. Ketika seekor anis dikatakan "ngeplong", itu berarti ia sedang mengeluarkan isian (variasi lagu) dengan tempo yang cepat, volume yang maksimal, dan durasi yang panjang. Kicauan ini seringkali terdengar sangat merdu dan memiliki nada tinggi yang menembus, sangat berbeda dengan suara monoton atau hanya sesekali berkicau.
Kondisi ini sangat didambakan oleh para penghobi, terutama yang berpartisipasi dalam lomba burung berkicau. Burung yang mampu anis ngeplong secara konsisten dianggap memiliki genetik unggul dan perawatan yang sangat baik. Keindahan suara yang dihasilkan seringkali menjadi penentu kemenangan, mengalahkan pesaing lain yang mungkin hanya mampu mengeluarkan isian standar. Proses mencapai tahap ngeplong ini memerlukan kesabaran, strategi umbar yang tepat, serta pemahaman mendalam terhadap karakter spesifik burung peliharaannya.
Untuk mendapatkan seekor anis yang selalu 'ngeplong', diperlukan pendekatan multi-aspek. Faktor pertama dan utama adalah genetik atau trah. Burung dengan garis keturunan juara cenderung lebih mudah dan cepat mencapai kondisi prima. Namun, genetik tidak akan maksimal tanpa perawatan harian yang disiplin.
Pemberian pakan yang seimbang memegang peranan krusial. Anis adalah burung pemakan serangga dan buah-buahan. Kualitas jangkrik, ulat hongkong, kroto, dan tak lupa buah-buahan segar seperti pepaya atau pisang, sangat mempengaruhi energi dan kesehatan pita suara burung. Kekurangan nutrisi, terutama protein, bisa membuat volume suara menurun drastis.
Selain nutrisi, faktor lingkungan juga sangat penting. Burung harus mendapatkan jemur (sinar matahari pagi) yang cukup untuk menjaga metabolisme dan mengoptimalkan produksi hormon yang memicu birahi positif. Kunci agar burung bisa anis ngeplong saat dibutuhkan adalah manajemen setelan yang tepat. Ini melibatkan penentuan jarak pengumbaran, pengkerodongan, dan interaksi dengan burung lain. Kesalahan dalam setelan bisa membuat burung menjadi over-birahi (terlalu gacor tapi cepat lelah) atau sebaliknya, kurang birahi sehingga hanya diam atau hanya bersiul pelan.
Banyak penghobi memanfaatkan teknik mastering, yaitu memutarkan rekaman suara burung anis juara lainnya, untuk memancing respon dari peliharaan mereka. Tujuannya adalah memberikan referensi lagu yang kompleks dan berkualitas tinggi. Ketika anis mendengarkan masteran yang baik, ia akan berusaha menirunya. Jika ia berhasil menyerap dan menggabungkan isian tersebut, ditambah dengan kondisi fisiknya yang fit, maka momen "ngeplong" yang dinanti-nantikan pun tiba. Suara masteran harus diputar pada waktu yang tepat, biasanya saat burung sedang rileks atau saat suasana sedang kondusif.
Momen di mana seekor anis benar-benar mengeluarkan kemampuan anis ngeplong adalah pemandangan dan pendengaran yang langka. Ini adalah sinyal bagi pemilik bahwa mereka telah berhasil merawat mahakarya alam. Ketika gelombang suara itu terdengar memenuhi arena, para penggemar kicau akan terhanyut, mengenali betapa berharganya pemeliharaan intensif yang telah dilakukan selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Keindahan sejati dari burung anis terletak pada potensi vokalnya yang luar biasa, dan "ngeplong" adalah manifestasi tertinggi dari potensi tersebut.
Merawat anis memerlukan dedikasi tinggi. Perhatikan tanda-tanda awal ketika burung mulai menunjukkan perubahan pola kicau, dari yang biasa menjadi lebih lantang dan variatif. Ini adalah indikasi bahwa usaha Anda mendekati hasil yang memuaskan. Bagi para kolektor, memiliki beberapa burung yang secara rutin mampu anis ngeplong adalah sebuah kebanggaan tersendiri, menegaskan keahlian mereka dalam mengelola hobi yang menuntut ketelatenan ini.