Anjing yang Tidak Bisa Menggonggong

Ilustrasi Anjing dengan Mulut Tertutup Gambar sederhana seekor anjing berbaring tenang tanpa mengeluarkan suara.

Gonggongan adalah salah satu ciri khas yang paling mendefinisikan seekor anjing. Suara keras dan ritmis ini digunakan untuk berbagai komunikasi: peringatan, kegembiraan, rasa sakit, atau sekadar menyapa. Namun, bagaimana jika Anda memiliki anjing yang tampak sehat namun tidak pernah mengeluarkan suara gonggongan? Fenomena anjing yang tidak bisa menggonggong, meskipun jarang, bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari ras genetik hingga masalah medis yang perlu diperhatikan.

Mengapa Beberapa Anjing Diam Saja?

Tidak semua anjing diciptakan untuk menjadi "alarm" rumah. Ada beberapa alasan utama mengapa seekor anjing mungkin kekurangan kemampuan untuk menggonggong secara normal:

1. Faktor Ras dan Genetik

Beberapa ras anjing secara alami memiliki kecenderungan yang jauh lebih rendah untuk menggonggong. Mereka mungkin lebih cenderung mengeluarkan suara lain seperti melolong, merengek, atau hanya mendengus. Ras yang sering dikaitkan dengan sifat pendiam ini meliputi:

2. Kondisi Medis dan Anatomis

Jika seekor anjing yang biasanya vokal tiba-tiba berhenti menggonggong, atau jika anak anjing tidak pernah menunjukkan kemampuan tersebut, masalah medis harus dipertimbangkan. Ini biasanya berhubungan dengan struktur pita suara (laring).

Laringeal Paralisis (Kelumpuhan Laring): Ini adalah kondisi di mana otot-otot di sekitar kotak suara (laring) menjadi lemah atau lumpuh. Kondisi ini sering terjadi pada anjing ras besar dan tua. Akibatnya, anjing mungkin mengalami kesulitan bernapas dan sangat sulit mengeluarkan suara gonggongan yang kuat, seringkali hanya berupa suara serak atau tarikan napas berat.

Trauma atau Pembedahan: Cedera pada leher atau kerusakan pada saraf laring selama operasi (misalnya, operasi tiroid) dapat secara permanen mempengaruhi kemampuan anjing untuk memproduksi suara.

Prosedur yang Salah: Dekortikasi Laring

Dalam masa lalu, beberapa pemilik atau fasilitas memilih untuk melakukan prosedur bedah yang disebut devocalization atau dekortikasi laring (sering disebut "memotong pita suara"). Prosedur ini bertujuan menghilangkan kemampuan anjing untuk menggonggong secara permanen.

Penting untuk dicatat bahwa praktik ini sekarang sangat tidak dianjurkan dan bahkan ilegal di banyak yurisdiksi. Prosedur ini dianggap tidak etis karena menghilangkan cara alami anjing untuk berkomunikasi. Anjing yang telah menjalani prosedur ini biasanya hanya bisa menghasilkan suara yang sangat lemah, seperti gerutuan atau desisan, dan prosedur ini dapat menyebabkan masalah pernapasan jangka panjang.

Perbedaan antara Diam dan Tidak Bisa Menggonggong

Penting untuk membedakan antara anjing yang memilih untuk diam dan anjing yang tidak mampu bersuara. Anjing yang tenang secara alami mungkin akan melolong saat kesepian atau mengeong saat meminta sesuatu. Namun, anjing yang mengalami masalah medis tidak akan merespons dengan gonggongan saat adanya rangsangan normal seperti bel pintu.

Jika Anda curiga anjing Anda memiliki masalah medis yang mencegahnya menggonggong, konsultasi dengan dokter hewan adalah langkah pertama yang krusial. Pemeriksaan fisik laring akan menentukan apakah ada kelumpuhan atau masalah struktural lain yang menghalangi produksi suara normal.

Hidup dengan Anjing yang Tidak Menggonggong

Bagi pemilik anjing yang secara alami pendiam (seperti Basenji) atau anjing yang mengalami kondisi yang mengharuskannya tetap diam, adaptasi adalah kuncinya. Anjing masih memiliki banyak cara untuk berkomunikasi:

  1. Bahasa Tubuh: Ekor yang bergoyang, postur tubuh, posisi telinga, dan tatapan mata memberikan banyak informasi.
  2. Vokalisasi Alternatif: Perhatikan suara-suara lain seperti "yodel", rengekan lembut, atau dengusan yang dikeluarkan anjing saat gembira atau frustrasi.
  3. Perilaku: Anjing mungkin akan menjilat, mendorong hidungnya ke tangan Anda, atau membawa mainan untuk menunjukkan keinginannya.

Singkatnya, anjing yang tidak bisa menggonggong mungkin hanya memiliki genetika yang unik, atau mereka mungkin menghadapi tantangan medis. Apapun alasannya, pemahaman dan kesabaran dari pemilik sangat diperlukan untuk memastikan kualitas hidup mereka tetap optimal, terlepas dari volume suaranya.

🏠 Homepage