Nama Ansor Sakera seringkali muncul dalam narasi sejarah perlawanan rakyat di Pulau Madura, Jawa Timur. Sosok ini bukan sekadar nama dalam catatan kaki sejarah kolonial, melainkan simbol perlawanan gigih terhadap ketidakadilan yang dilakukan oleh pihak penjajah Belanda dan kolaborator lokalnya. Keberanian dan semangatnya telah menginspirasi banyak generasi, menjadikan kisahnya abadi dalam ingatan kolektif masyarakat Madura.
Meskipun informasi detail mengenai masa kecilnya seringkali dibalut legenda, yang pasti adalah bahwa kehidupan Sakera terukir dalam perjuangan. Ia lahir dari lingkungan yang merasakan langsung eksploitasi agraria dan penindasan politik yang dilakukan oleh kekuasaan asing. Latar belakang sosial inilah yang kemudian membentuknya menjadi seorang tokoh yang berani mengambil risiko demi tegaknya kebenaran dan hak-hak rakyat kecil.
Representasi visual semangat perlawanan.
Aksi heroik Ansor Sakera dikenal terutama karena pendekatannya yang tidak kenal takut dalam menghadapi otoritas. Ia seringkali memimpin kelompok kecil yang melakukan aksi-aksi perlawanan terorganisir. Strategi yang digunakan cenderung bersifat gerilya, memanfaatkan kondisi geografis Madura yang khas untuk menghindari kejaran pasukan kolonial yang jauh lebih besar dan bersenjata lengkap.
Fokus utama dari gerakan yang dipimpinnya adalah melawan kesewenang-wenangan pajak tanah dan monopoli hasil bumi yang mencekik rakyat. Bagi masyarakat Madura saat itu, perlawanan Sakera bukan sekadar pemberontakan politik, melainkan upaya mempertahankan martabat ekonomi dan sosial mereka dari ancaman asing. Kisah-kisah mengenai kemampuannya yang luar biasa dalam menghindari tangkapan menambah aura kepahlawanan di mata rakyat jelata. Ia menjadi semacam Robin Hood versi Madura, di mana hasil rampasan seringkali dibagikan kembali kepada mereka yang membutuhkan.
Meskipun perjuangannya berakhir tragis seiring penangkapan dan eksekusinya oleh pemerintah Hindia Belanda, semangat Ansor Sakera tidak pernah padam. Perlawanannya menjadi salah satu babak penting dalam rangkaian perjuangan kemerdekaan di Nusantara, meski seringkali terpinggirkan oleh narasi utama yang didominasi oleh tokoh-tokoh dari Jawa.
Pengakuan resmi terhadap kepahlawanan Sakera baru didapatkan secara luas di era modern. Ia kini dihormati sebagai pahlawan lokal yang keberaniannya patut diteladani. Studi tentang Sakera membantu kita memahami kompleksitas perlawanan di tingkat akar rumput—bahwa kemerdekaan diperjuangkan tidak hanya oleh para intelektual dan elit politik, tetapi juga oleh pejuang-pejuang daerah dengan cara mereka sendiri. Kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap daerah memiliki pahlawan-pahlawan uniknya sendiri dalam upaya membebaskan diri dari belenggu penindasan. Mempelajari Ansor Sakera adalah menghargai keragaman wajah perjuangan Indonesia.
Peran Ansor Sakera dalam sejarah Madura adalah cerminan dari keberanian rakyat menghadapi kekuatan besar yang menindas. Warisannya tetap hidup, menjadi pengingat akan pentingnya mempertahankan keadilan sosial dan menolak segala bentuk penjajahan, baik dalam bentuk fisik maupun struktural. Kisahnya terus diceritakan turun temurun di Pulau Garam.