Ilustrasi sederhana molekul antibodi.
Sistem imun adalah benteng pertahanan tubuh yang kompleks, dan salah satu komponen paling vitalnya adalah antibodi. Pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah: Antibodi dihasilkan oleh sel-sel spesifik dalam tubuh kita sebagai respons terhadap ancaman asing yang dikenal sebagai antigen. Proses ini merupakan inti dari imunitas adaptif atau kekebalan yang diperoleh.
Secara spesifik, antibodi—juga dikenal sebagai imunoglobulin (Ig)—dihasilkan oleh sel-sel yang berevolusi dari limfosit B. Ketika limfosit B bertemu dengan antigen yang cocok (yang mungkin berupa bagian dari virus, bakteri, atau racun), sel tersebut akan diaktivasi. Setelah aktivasi, sel B ini akan berdiferensiasi menjadi dua jenis sel utama: sel memori B dan sel plasma.
Sel plasma adalah pabrik protein sejati dalam tubuh kita. Mereka adalah sel-sel yang secara eksklusif bertugas untuk memproduksi dan melepaskan antibodi dalam jumlah besar ke dalam aliran darah, limfa, dan jaringan mukosa. Setiap sel plasma dapat melepaskan ribuan molekul antibodi per detik. Ini menunjukkan betapa cepat dan masifnya respons yang harus dilakukan tubuh saat mendeteksi patogen.
Untuk memahami secara mendalam siapa yang menghasilkan antibodi, kita harus kembali ke limfosit B. Limfosit B memiliki reseptor spesifik pada permukaannya yang dapat mengikat antigen tertentu. Ketika pengikatan ini terjadi—seringkali dibantu oleh sel T helper—limfosit B menerima sinyal untuk memulai proliferasi (perbanyakan diri) dan diferensiasi. Proses ini memastikan bahwa hanya populasi sel yang tepat yang akan menghasilkan antibodi yang dapat menetralkan ancaman spesifik tersebut.
Dalam respons imun primer (pertama kali tubuh bertemu antigen), proses ini mungkin memakan waktu beberapa hari sebelum antibodi mencapai konsentrasi efektif. Namun, berkat sel memori B yang juga tercipta, respons imun sekunder di masa depan akan jauh lebih cepat dan kuat. Sel memori B ini siap untuk dengan cepat berdiferensiasi menjadi sel plasma begitu antigen yang sama terdeteksi lagi.
Setelah antibodi dihasilkan oleh sel plasma dan dilepaskan ke sirkulasi, mereka tidak bertugas membunuh patogen secara langsung. Sebaliknya, antibodi bertindak sebagai "penanda" atau "penetralisir" yang sangat efektif. Ada beberapa mekanisme kunci yang mereka gunakan:
Pemahaman bahwa antibodi dihasilkan oleh respons adaptif inilah yang mendasari prinsip kerja vaksinasi. Vaksin memperkenalkan antigen yang tidak berbahaya (atau sebagian dari antigen) ke dalam tubuh. Sistem imun merespons seolah-olah ada infeksi nyata, menghasilkan limfosit B dan sel plasma penghasil antibodi, serta sel memori. Ketika tubuh yang divaksinasi kemudian bertemu dengan patogen asli, respons antibodi yang sudah siap akan segera diaktifkan, mencegah penyakit berkembang menjadi parah.
Secara ringkas, produksi antibodi adalah proses biologis yang sangat terkoordinasi, di mana peran utama disandang oleh sel plasma, yang merupakan manifestasi akhir dari diferensiasi limfosit B setelah stimulasi antigenik. Keberadaan dan efektivitas antibodi adalah kunci utama mengapa manusia dapat bertahan hidup dari serangan patogen yang tak terhitung jumlahnya sepanjang hidup.