Antibodi Golongan Darah O: Mengapa Mereka Donor Universal?

O Sel Darah O Anti-A Anti-B Mengandung

Golongan darah O sering disebut sebagai "donor universal" dalam konteks transfusi sel darah merah. Namun, di balik status istimewa ini, terdapat mekanisme imunologis yang kompleks, terutama terkait dengan keberadaan antibodi yang signifikan dalam plasma darah mereka. Memahami antibodi golongan darah O adalah kunci untuk memahami mengapa donor O sangat berharga namun juga memerlukan kehati-hatian saat menerima darah.

Perbedaan Mendasar: Antigen vs. Antibodi

Sistem golongan darah ABO ditentukan oleh adanya atau ketiadaan antigen spesifik (molekul gula) pada permukaan sel darah merah (eritrosit). Jika seseorang bergolongan darah A, sel darah merahnya memiliki antigen A. Jika B, memiliki antigen B. Golongan darah AB memiliki kedua antigen, dan yang paling unik, **golongan darah O tidak memiliki antigen A maupun antigen B** pada permukaan sel darah merahnya.

Di sisi lain, antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk menyerang zat asing. Dalam konteks golongan darah, tubuh secara alami memproduksi antibodi terhadap antigen golongan darah yang **tidak** dimiliki seseorang. Inilah poin krusial bagi pemilik golongan darah O. Karena sel darah merah mereka tidak memiliki antigen A atau B, sistem kekebalan mereka telah mengembangkan antibodi terhadap kedua jenis antigen tersebut.

Dua Senjata Utama Antibodi Golongan O

Individu dengan golongan darah O (baik O+ maupun O-) memiliki dua jenis antibodi yang beredar bebas dalam plasma mereka:

  1. Antibodi Anti-A: Antibodi ini akan bereaksi dan menggumpalkan (aglutinasi) sel darah merah yang memiliki antigen A (yaitu, golongan A dan AB).
  2. Antibodi Anti-B: Antibodi ini akan menyerang dan menggumpalkan sel darah merah yang memiliki antigen B (yaitu, golongan B dan AB).

Karena memiliki kedua antibodi ini, secara teori, orang bergolongan darah O hanya dapat menerima darah dari sesama golongan O. Jika mereka menerima darah tipe A, B, atau AB, antibodi dalam plasma mereka akan memicu reaksi transfusi hemolitik yang parah dan berpotensi fatal.

Mengapa Golongan O Menjadi Donor Sel Darah Merah Universal?

Meskipun plasma O penuh dengan antibodi, sel darah merah golongan O murni tidak membawa antigen A maupun B. Ketika sel darah merah O ditransfusikan ke resipien A, B, atau AB, sel darah merah donor tersebut tidak memicu reaksi aglutinasi dari antibodi resipien (karena resipien A hanya punya Anti-B, resipien B hanya punya Anti-A). Inilah alasan utama mengapa **sel darah merah O negatif** menjadi donor universal—selnya "tidak terlihat" oleh sistem imun mayoritas penerima.

Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan golongan O kini semakin dibatasi, terutama di rumah sakit modern, untuk keadaan darurat saja. Ketika prosedur memungkinkan, preferensi adalah menggunakan darah yang cocok (sesuai golongan).

Perbedaan Penting: Plasma O (Donor Universal Terbalik)

Konsep universalitas berbalik ketika kita berbicara tentang plasma (komponen cair darah). Plasma dari golongan darah O mengandung konsentrasi tinggi antibodi Anti-A dan Anti-B. Oleh karena itu, plasma O tidak dapat didonorkan secara bebas.

Sebaliknya, plasma dari **golongan darah AB** dianggap sebagai plasma universal. Mengapa? Karena individu AB tidak memproduksi antibodi Anti-A maupun Anti-B. Jadi, plasma AB dapat ditransfusikan kepada siapa saja tanpa takut memicu reaksi aglutinasi oleh antibodi plasma tersebut.

Faktor Rh dan Kompleksitas Tambahan

Pembahasan di atas hanya mencakup sistem ABO. Realitas transfusi darah juga melibatkan faktor Rh. Seseorang dengan golongan darah O negatif (O-) adalah donor sel darah merah yang paling dicari karena mereka tidak memiliki antigen A, B, maupun antigen Rh (D) pada selnya.

Sebaliknya, orang dengan golongan darah O positif (O+) memiliki antigen Rh. Mereka hanya bisa mendonorkan sel darah merah kepada sesama resipien Rh-positif. Jika mereka mendonorkan ke resipien Rh-negatif, antibodi anti-Rh akan terbentuk pada resipien, menimbulkan komplikasi serius pada transfusi berikutnya. Memahami peran antibodi ini memastikan keamanan dan efektivitas setiap prosedur transfusi.

🏠 Homepage