Banyak wanita mengalami berbagai ketidaknyamanan pasca-menstruasi. Salah satu keluhan yang cukup mengganggu adalah sensasi ingin buang air kecil terus-menerus atau rasa nyeri saat berkemih, yang sering disebut sebagai anyang-anyangan setelah haid. Kondisi ini, meskipun seringkali sementara, dapat memengaruhi kualitas hidup dan membuat Anda khawatir. Penting untuk memahami apa yang menjadi pemicu sensasi ini.
Perubahan hormonal yang drastis selama dan setelah periode menstruasi dapat memengaruhi banyak sistem dalam tubuh, termasuk sistem saluran kemih. Meskipun kebanyakan kasus anyang-anyangan adalah tanda infeksi saluran kemih (ISK), ada beberapa alasan spesifik yang mungkin menghubungkannya dengan akhir siklus haid.
Selama menstruasi, lingkungan vagina menjadi lebih rentan terhadap perubahan pH akibat darah menstruasi. Perubahan ini, ditambah dengan kelembapan, dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri berbahaya untuk berkembang biak dan bergerak naik ke uretra. Jika bakteri ini mencapai kandung kemih, terjadilah ISK, yang gejalanya sangat khas berupa rasa panas dan anyang-anyangan saat berkemih.
Uterus yang baru saja melepaskan lapisannya (menstruasi) kembali ke ukuran normalnya. Proses penyusutan ini, meskipun ringan, dapat memberikan tekanan sementara pada kandung kemih dan uretra. Pada wanita yang rentan, tekanan ini bisa memicu iritasi ringan yang dirasakan sebagai keinginan sering buang air kecil.
Hormon memainkan peran besar dalam regulasi kandung kemih. Penurunan tajam kadar progesteron dan estrogen setelah ovulasi dan selama menstruasi dapat memengaruhi sensitivitas kandung kemih. Fluktuasi hormon ini terkadang menyebabkan kandung kemih menjadi sedikit lebih sensitif terhadap volume urine normal.
Anyang-anyangan yang disebabkan oleh iritasi ringan hormonal biasanya akan hilang dalam satu atau dua hari setelah haid selesai dan biasanya tidak disertai gejala berat. Namun, jika sensasi ini menetap atau memburuk, kemungkinan besar ini adalah tanda adanya kondisi medis yang memerlukan perhatian:
Jika Anda yakin gejala anyang-anyangan setelah haid bersifat ringan dan bukan disebabkan oleh infeksi berat, beberapa langkah berikut dapat membantu meredakan ketidaknyamanan:
Jika gejala anyang-anyangan berlanjut lebih dari tiga hari, atau disertai demam, nyeri punggung bawah, atau darah dalam urine, segera konsultasikan dengan dokter. Diagnosis yang cepat, terutama untuk ISK, sangat penting untuk mencegah infeksi menyebar ke ginjal.