Ilustrasi sederhana: Aorta dengan penebalan dinding (plak).
Atherosclerosis aorta abdominalis merupakan kondisi medis serius yang melibatkan penumpukan plak lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lain di dinding bagian dalam arteri terbesar tubuh, yaitu aorta abdominalis (bagian aorta yang melintasi perut). Kondisi ini merupakan bentuk umum dari penyakit arteri perifer dan merupakan faktor risiko utama untuk berbagai komplikasi kardiovaskular yang mengancam jiwa.
Atherosclerosis adalah proses progresif di mana pembuluh darah menjadi kaku dan menyempit akibat pembentukan plak ateroma. Pada aorta abdominalis, penyempitan ini dapat menghambat aliran darah ke organ vital di bagian bawah tubuh, termasuk ginjal, usus, dan kaki. Jika plak pecah, dapat memicu pembentukan bekuan darah yang berpotensi menyebabkan stroke, serangan jantung, atau iskemia mesenterika (kurangnya aliran darah ke usus).
Penyebab pasti dari perkembangan atherosclerosis aorta abdominalis seringkali multifaktorial, namun ada beberapa faktor risiko yang telah teridentifikasi secara kuat berkontribusi terhadap perkembangannya:
Pada tahap awal, atherosclerosis aorta abdominalis seringkali asimtomatik (tanpa gejala). Gejala baru muncul ketika penyempitan sudah signifikan atau terjadi komplikasi. Gejala yang mungkin muncul meliputi nyeri punggung bawah yang tidak dapat dijelaskan, kram saat berjalan (klaudikasio) yang membaik dengan istirahat, atau bahkan nyeri perut kronis.
Diagnosis biasanya melibatkan pemeriksaan fisik (dokter mungkin merasakan denyut nadi abnormal di perut), diikuti oleh pencitraan. Teknik pencitraan umum meliputi ultrasonografi (USG), CT scan (tomografi terkomputasi), atau MRI (pencitraan resonansi magnetik). Duplex ultrasound sering digunakan sebagai alat skrining non-invasif.
Tujuan utama penanganan atherosclerosis aorta abdominalis adalah menghentikan progresi penyakit, mengurangi risiko komplikasi, dan mengelola gejala. Pendekatan pengobatan terbagi menjadi modifikasi gaya hidup dan intervensi medis atau bedah.
Langkah-langkah ini sangat krusial dan meliputi:
Obat-obatan diresepkan untuk mengontrol faktor risiko:
Jika penyempitan parah atau terjadi aneurisma, prosedur mungkin diperlukan. Pada penyempitan signifikan yang menyebabkan iskemia (kekurangan darah), prosedur seperti Angioplasti dengan pemasangan stent dapat dilakukan untuk membuka kembali arteri yang tersumbat. Sementara itu, AAA yang besar memerlukan pemantauan ketat atau intervensi bedah untuk mencegah ruptur.
Kesadaran akan faktor risiko dan deteksi dini melalui skrining sangat penting, terutama bagi individu dengan riwayat penyakit kardiovaskular. Atherosclerosis aorta abdominalis adalah penyakit kronis yang memerlukan manajemen jangka panjang oleh tim medis.