Mengatasi Ayam Bangkok Tidak Mau Bertelur: Panduan Lengkap Nutrisi dan Kesehatan
Ayam Bangkok, yang dikenal karena ketangguhan dan performanya di arena, juga sering dipelihara untuk tujuan pembibitan. Namun, tidak jarang peternak menghadapi masalah serius ketika ayam betina indukan mereka berhenti atau sama sekali tidak mau bertelur. Fenomena ayam bangkok tidak mau bertelur ini bisa sangat merugikan operasional peternakan. Penyebabnya seringkali multifaktorial, mulai dari nutrisi yang kurang memadai, stres lingkungan, hingga masalah kesehatan internal.
Memahami Siklus Reproduksi Ayam Bangkok
Sama seperti ayam jenis lain, kemampuan bertelur ayam Bangkok sangat bergantung pada kondisi fisiknya. Idealnya, ayam betina mulai bertelur pada usia sekitar 5-7 bulan, tergantung strain dan nutrisi. Jika ayam Anda sudah memasuki usia produktif namun tidak menunjukkan tanda-tanda bertelur (seperti pembengkakan kloaka atau perilaku mencari sarang), perlu dilakukan evaluasi mendalam.
Kegagalan bertelur seringkali berkorelasi langsung dengan kekurangan energi yang dibutuhkan untuk memproduksi cangkang telur yang kuat dan kuning telur berkualitas. Jika ayam terus-menerus digunakan untuk latihan fisik berat tanpa pemulihan nutrisi yang cukup, tubuhnya akan memprioritaskan pemulihan otot daripada produksi telur.
Faktor Utama Penyebab Ayam Bangkok Enggan Bertelur
Untuk mengembalikan produktivitas indukan, identifikasi penyebabnya adalah langkah pertama yang paling krusial. Beberapa faktor utama meliputi:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi
Nutrisi adalah fondasi dari setiap produksi unggas. Ayam yang tidak mau bertelur seringkali kekurangan mineral penting:
Kalsium (Ca): Ini adalah komponen utama cangkang telur. Kekurangan kalsium menyebabkan ayam menghasilkan telur cangkang tipis atau bahkan tidak bertelur sama sekali karena tubuh menahan produksi untuk melindungi diri. Sediakan grit atau tulang sotong.
Protein: Protein sangat penting untuk pembentukan kuning telur. Pakan harus memiliki kandungan protein yang cukup (sekitar 16-18% untuk ayam petelur).
Vitamin D: Vitamin D berperan vital dalam membantu penyerapan kalsium. Paparan sinar matahari yang cukup sangat disarankan.
2. Stres Lingkungan dan Manajemen Kandang
Ayam Bangkok sangat sensitif terhadap stres. Lingkungan yang tidak kondusif dapat mengganggu hormon reproduksi.
Kepadatan Kandang: Kandang yang terlalu padat memicu persaingan dan stres fisik, menghambat siklus bertelur.
Gangguan Predator atau Bising: Suara keras, pergerakan mendadak, atau kehadiran predator (bahkan bayangan) dapat menyebabkan ayam menahan keluarnya telur.
Suhu Ekstrem: Panas berlebihan atau suhu terlalu dingin dapat mengganggu metabolisme ayam.
3. Kondisi Fisik dan Kesehatan
Jika ayam baru saja selesai bertarung atau sedang dalam masa pemulihan, ia tidak akan fokus bertelur. Selain itu, perhatikan indikasi penyakit:
Kekurangan Energi Pasca-Latihan: Ayam petarung memerlukan masa istirahat dan "fermentasi" (pemberian pakan khusus pemulihan) yang cukup sebelum diharapkan kembali bertelur.
Cacing dan Parasit: Infestasi internal akan menyerap nutrisi vital, membuat ayam kurus dan tidak produktif.
Penyakit Tertentu: Infeksi virus seperti Marek atau Newcastle dapat memengaruhi saluran reproduksi secara permanen atau sementara.
Langkah Praktis Mengatasi Ayam Bangkok Tidak Mau Bertelur
Setelah mengidentifikasi potensi masalah, terapkan solusi berikut secara bertahap:
Isolasi dan Observasi: Pindahkan ayam yang tidak bertelur ke kandang umbaran (kandang khusus pemulihan) yang tenang, bersih, dan teduh. Pastikan ia merasa aman.
Optimalkan Pakan Pemulihan: Tingkatkan asupan nutrisi dengan memberikan pakan fermentasi (dedak halus yang dicampur dengan sedikit minyak ikan atau telur rebus) selama satu minggu. Pastikan ketersediaan grit kalsium sepanjang waktu.
Manajemen Cahaya: Ayam membutuhkan setidaknya 14 jam cahaya per hari untuk stimulasi hormon bertelur. Jika di dalam ruangan, gunakan lampu tambahan di pagi dan sore hari.
Pemberian Suplemen Khusus: Beberapa peternak sukses menggunakan suplemen multivitamin yang mengandung Vitamin E (antioksidan) dan B kompleks untuk menstabilkan hormon reproduksi.
Periksa Kesehatan Internal: Jika gejala berlanjut, pertimbangkan pemberian obat cacing spektrum luas. Jika ada lesu atau kotoran abnormal, konsultasikan dengan dokter hewan unggas.
Pemulihan produksi telur membutuhkan kesabaran. Dengan lingkungan yang mendukung dan nutrisi yang tepat, ayam Bangkok Anda akan kembali bertelur dengan produktivitas yang diharapkan.