Salah satu pertanyaan mendasar bagi peternak, baik skala rumahan maupun komersial, adalah mengenai kapan ayam petelur mereka akan mulai menghasilkan telur. Mengetahui titik awal produktivitas sangat krusial untuk perencanaan pakan, manajemen kandang, dan perhitungan Return on Investment (ROI). Secara umum, ayam ras petelur komersial (seperti Leghorn atau galur unggul lainnya) memiliki fase pertumbuhan yang cepat.
Ayam petelur siap untuk mulai bertelur pada rentang usia sekitar 16 hingga 20 minggu (4 hingga 5 bulan).
Periode ini dikenal sebagai masa pubertas atau awal masa bertelur (onset of lay). Namun, angka ini hanyalah rata-rata. Kecepatan ayam mencapai usia bertelur sangat dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal maupun internal.
Ilustrasi visual kapan ayam petelur siap menghasilkan telur.
Meskipun batas waktu 4-5 bulan adalah pedoman umum, ada beberapa faktor penting yang menentukan apakah ayam akan mencapai potensi maksimalnya tepat waktu:
Kualitas anak ayam usia sehari (DOC) sangat menentukan. DOC dari galur murni yang memiliki genetik ayam petelur unggul cenderung lebih cepat matang gonad dibandingkan ayam kampung biasa. Pastikan riwayat vaksinasi dan kondisi fisik DOC saat diterima baik.
Fase paling kritis adalah periode pertumbuhan (Grower Phase), yaitu dari usia 8 minggu hingga siap bertelur. Ayam harus mendapatkan nutrisi yang seimbang, terutama kebutuhan protein yang cukup untuk perkembangan otot dan organ reproduksi. Kekurangan energi atau protein pada fase ini akan menunda atau bahkan mengurangi puncak produksi telur di masa depan.
Stres lingkungan adalah musuh produktivitas. Suhu kandang yang terlalu panas atau terlalu dingin, pencahayaan yang tidak teratur, dan kepadatan kandang yang berlebihan dapat mengganggu hormon pertumbuhan dan pematangan seksual. Ayam yang merasa terancam atau tidak nyaman akan menunda respons reproduksinya.
Pada ayam petelur, durasi cahaya memainkan peran hormonal yang sangat penting. Untuk mendorong ayam agar mulai bertelur pada usia yang diinginkan (sekitar 18 minggu), peternak sering kali mulai meningkatkan durasi pencahayaan secara bertahap setelah ayam mencapai usia 16 minggu. Cahaya yang cukup (sekitar 14-16 jam per hari) memberi sinyal pada otak ayam bahwa kondisi ideal untuk bertelur telah tiba.
Penyakit, bahkan yang ringan sekalipun, selama fase pertumbuhan dapat menyebabkan penundaan serius. Program vaksinasi yang ketat harus diikuti untuk mencegah penyakit seperti ND (Newcastle Disease) atau Gumboro yang dapat mengganggu sistem imun dan hormonal ayam.
Setelah ayam mencapai usia 16 minggu, manajemen pakan akan bertransisi dari pakan Grower (pertumbuhan) ke pakan Layer (bertelur). Perubahan pakan ini harus dilakukan secara bertahap selama 7 hingga 10 hari. Pakan Layer diformulasikan dengan kandungan Kalsium yang jauh lebih tinggi, yang sangat penting untuk pembentukan cangkang telur. Jika transisi pakan terlalu cepat sebelum organ reproduksi sepenuhnya matang, ayam bisa mengalami prolaps atau produksi telur yang sangat buruk kualitas cangkangnya.
Memastikan berat badan ayam seragam pada masa peralihan ini adalah kunci sukses. Ayam yang terlalu kurus atau terlalu gemuk tidak akan mencapai potensi puncak bertelurnya. Rata-rata berat badan ayam petelur siap sentuh harus mencapai sekitar 1.4 hingga 1.6 kilogram, tergantung pada galur yang dipelihara, saat mencapai usia 18 minggu.
Kesimpulannya, meskipun usia ideal ayam petelur siap untuk bertelur adalah antara 4 hingga 5 bulan, keberhasilan mencapai target ini sangat bergantung pada ketelitian peternak dalam mengelola nutrisi, lingkungan, dan kesehatan ayam selama 18 minggu pertama kehidupan mereka.