Fakta Siklus Bertelur Ayam Serama

Memahami Siklus Reproduksi Ayam Serama

Ayam Serama, dengan posturnya yang mungil dan penampilannya yang anggun, telah menjadi primadona di kalangan penghobi unggas hias. Selain keindahannya, pertanyaan umum yang sering muncul dari para peternak pemula adalah mengenai frekuensi ayam betina Serama bertelur. Mengetahui siklus reproduksi sangat penting untuk manajemen pakan, kesehatan induk, dan tentu saja, keberhasilan penetasan.

Secara umum, tidak ada jawaban tunggal yang pasti mengenai ayam Serama bertelur berapa hari sekali. Siklus ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal maupun internal. Namun, sebagai panduan umum untuk ayam petelur aktif (bukan masa mengeram atau molting), rata-rata ayam Serama betina akan menghasilkan satu butir telur dalam rentang waktu antara 25 hingga 30 jam.

Ini berarti, jika seekor ayam Serama bertelur pada hari Senin pagi, kemungkinan besar ia akan bertelur lagi pada hari Selasa sore atau malam. Periode 24 hingga 30 jam adalah kisaran normal untuk ayam betina yang berada dalam kondisi puncak produktivitasnya.

Serama Siklus 25-30 Jam

Ilustrasi: Ayam Serama betina dengan telur di sarang.

Faktor Utama yang Mempengaruhi Frekuensi Bertelur

Jika ayam Serama Anda tiba-tiba jarang bertelur atau bahkan berhenti, ada beberapa variabel penting yang perlu diperiksa. Produktivitas telur sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan dan nutrisi.

1. Nutrisi dan Kualitas Pakan

Ini adalah faktor krusial. Ayam Serama yang sedang aktif bertelur membutuhkan asupan kalsium (Ca) yang sangat tinggi untuk pembentukan cangkang telur yang kuat. Kekurangan protein atau energi juga akan langsung menurunkan frekuensi produksi. Pastikan pakan mengandung kadar protein yang sesuai (biasanya 16-18% untuk ayam petelur) dan suplemen kalsium tambahan jika diperlukan.

2. Pencahayaan (Lama Hari)

Sama seperti ayam petelur komersial, ayam Serama membutuhkan durasi cahaya yang memadai untuk merangsang produksi hormon reproduksi. Idealnya, ayam membutuhkan sekitar 14 hingga 16 jam cahaya per hari (kombinasi cahaya alami dan tambahan) agar siklus bertelur tetap stabil. Jika hari memendek (musim hujan atau dingin), frekuensi dapat menurun.

3. Usia Ayam

Ayam Serama biasanya mulai bertelur pada usia sekitar 5 hingga 7 bulan. Produktivitas tertinggi mereka biasanya terjadi pada tahun pertama dan kedua. Setelah melewati masa produktif puncak, frekuensi bertelur secara alami akan menurun seiring bertambahnya usia.

4. Kesehatan dan Stres

Penyakit, parasit (seperti cacing), atau stres lingkungan (suhu ekstrem, predator, kebisingan) dapat menyebabkan ayam menghentikan atau menunda proses pembentukan telur. Jika ayam sakit, tubuhnya akan memprioritaskan pemulihan daripada reproduksi.

5. Masa Molting (Ganti Bulu)

Ayam akan berhenti bertelur total selama masa molting. Ini adalah proses alami di mana tubuh mengalihkan energi untuk meregenerasi bulu. Siklus molting biasanya terjadi setahun sekali dan bisa berlangsung beberapa minggu hingga dua bulan. Selama periode ini, frekuensi telur adalah nol.

Tips Meningkatkan Produktivitas Telur Serama

Untuk memastikan ayam Serama Anda bertelur secara teratur (setiap 25-30 jam), terapkan langkah-langkah manajemen berikut:

Kesimpulannya, frekuensi ideal ayam Serama bertelur adalah sekitar satu butir setiap 25 hingga 30 jam ketika kondisi lingkungan, nutrisi, dan kesehatan ayam berada dalam kondisi optimal. Pemantauan rutin terhadap pola ini akan membantu Anda mendeteksi potensi masalah kesehatan lebih awal.

🏠 Homepage