Panduan Lengkap Mengatasi Masalah Ayam Tidak Bertelur
Diagram sederhana ayam yang sedang produktif.
Kehilangan produksi telur dari ayam peliharaan bisa menjadi sumber kekecewaan, terutama bagi peternak rumahan. Ketika ayam yang biasanya rajin bertelur tiba-tiba berhenti, hal ini seringkali memicu berbagai pertanyaan: Apakah karena cuaca? Apakah karena makanan? Atau mungkin ada masalah kesehatan yang mendasarinya?
Memahami penyebab mengapa ayam tidak bertelur adalah langkah pertama untuk mengembalikan siklus produksi mereka. Proses bertelur memerlukan keseimbangan nutrisi, lingkungan yang stabil, dan kesehatan reproduksi yang prima. Gangguan pada salah satu faktor ini dapat langsung menghentikan atau sangat mengurangi jumlah telur yang dihasilkan.
Ada beberapa variabel umum yang seringkali menjadi biang keladi dari anjloknya produksi telur. Mengidentifikasi mana yang paling relevan dengan kondisi peternakan Anda sangatlah penting.
Nutrisi adalah fondasi dari setiap telur yang dihasilkan. Ayam petelur membutuhkan asupan protein, kalsium, vitamin D, dan energi yang cukup. Kekurangan kalsium, misalnya, tidak hanya menyebabkan cangkang telur tipis tetapi juga dapat menghentikan produksi total karena tubuh memprioritaskan fungsi vital lainnya daripada ovulasi.
Pastikan pakan Anda adalah pakan komersial khusus petelur (layer feed) dan tidak hanya mengandalkan sisa makanan rumah tangga. Tambahkan sumber kalsium tambahan seperti kulit kerang giling (oyster shell) jika diperlukan.
Ayam adalah makhluk yang sangat sensitif terhadap stres. Stres lingkungan dapat mengganggu hormon yang mengatur siklus bertelur. Beberapa pemicu stres yang umum meliputi:
Ini adalah penyebab yang paling alami dan normal. Ayam dewasa secara berkala akan mengalami masa ganti bulu, yang biasanya terjadi setahun sekali, seringkali setelah masa puncak produksi atau saat memasuki musim dingin. Selama periode ini, tubuh ayam memfokuskan energi untuk menumbuhkan bulu baru, sehingga produksi telur akan menurun drastis atau berhenti total. Proses molting biasanya berlangsung antara 4 hingga 10 minggu.
Seperti makhluk hidup lainnya, produktivitas ayam menurun seiring bertambahnya usia. Ayam biasanya mencapai puncak produksi di tahun pertama mereka. Setelah tahun kedua atau ketiga, frekuensi bertelur secara alami akan berkurang. Ayam yang terlalu tua mungkin hanya bertelur sporadis.
Setelah mengidentifikasi potensi masalah, terapkan langkah-langkah berikut untuk mendorong ayam kembali bertelur:
Kesabaran adalah kunci. Pemulihan produksi telur setelah terganggu oleh penyakit atau molting membutuhkan waktu beberapa minggu. Dengan perawatan yang konsisten dan lingkungan yang mendukung, ayam Anda diharapkan akan kembali memberikan hasil panen yang memuaskan.