Bangun tengah malam karena dorongan buang air kecil yang mendesak dan menyakitkan—atau yang dikenal sebagai anyang-anyangan—tentu sangat mengganggu kualitas tidur. Kondisi ini, terutama jika sering terjadi di malam hari (nokturia disertai disuria), bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.
Memahami Anyang-Anyangan di Malam Hari
Anyang-anyangan adalah sensasi tidak nyaman, nyeri, atau perih saat sedang atau setelah buang air kecil. Ketika sensasi ini disertai dengan frekuensi buang air kecil yang meningkat di malam hari (nokturia), ini menandakan bahwa sistem saluran kemih Anda sedang teriritasi atau mengalami gangguan.
Penyebab Umum Anyang-Anyangan di Malam Hari
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan Anda lebih sering terbangun karena ingin buang air kecil disertai rasa perih, terutama saat malam tiba.
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Ini adalah penyebab paling umum. Bakteri yang masuk ke saluran uretra dan kandung kemih dapat menyebabkan peradangan. Gejalanya meliputi rasa perih saat kencing, sering ingin berkemih (meskipun urine sedikit), dan nyeri di perut bagian bawah. Di malam hari, iritasi ini sering terasa lebih mengganggu.
2. Dehidrasi dan Konsumsi Cairan Berlebihan Sebelum Tidur
Minum terlalu banyak cairan, terutama minuman yang bersifat diuretik seperti kopi, teh, atau alkohol, beberapa jam sebelum tidur akan meningkatkan produksi urine. Meskipun dehidrasi kronis juga bisa memicu urine yang lebih pekat dan mengiritasi, asupan cairan yang tidak teratur menjelang malam adalah pemicu langsung nokturia.
3. Kandung Kemih yang Terlalu Aktif (Overactive Bladder/OAB)
Kondisi ini membuat otot kandung kemih berkontraksi secara tidak sengaja, mengirimkan sinyal mendesak untuk berkemih meskipun kandung kemih belum penuh. OAB seringkali memburuk pada malam hari karena kurangnya gangguan eksternal yang membuat penderitanya lebih fokus pada sensasi kandung kemih.
4. Masalah Prostat (Pada Pria)
Pembesaran prostat jinak (BPH) pada pria dapat menekan uretra, membuat pengosongan kandung kemih menjadi tidak sempurna. Urine yang tersisa dapat menyebabkan iritasi berulang dan sering membangunkan penderita di malam hari.
5. Kondisi Kesehatan Lain
Penyakit kronis seperti diabetes (karena peningkatan produksi urine sebagai respons terhadap tingginya kadar gula) atau masalah jantung yang menyebabkan pembengkakan kaki (edema) juga dapat memperburuk nokturia. Saat Anda berbaring, cairan yang tertahan di kaki akan kembali ke aliran darah dan difiltrasi oleh ginjal, meningkatkan kebutuhan berkemih di malam hari.
Langkah Penanganan Mandiri untuk Mengurangi Gejala
Untuk mengurangi frekuensi dan rasa tidak nyaman akibat sering terbangun karena ingin kencing di malam hari, beberapa penyesuaian gaya hidup bisa diterapkan:
- Batasi Cairan Sore Hari: Kurangi asupan cairan dua hingga tiga jam sebelum waktu tidur Anda.
- Hindari Pemicu Diuretik: Jauhi kafein (kopi, soda) dan alkohol terutama pada sore dan malam hari.
- Latihan Kandung Kemih (Bladder Training): Latih diri Anda untuk menahan keinginan buang air kecil lebih lama di siang hari, sehingga kandung kemih menjadi lebih terbiasa menampung lebih banyak urine.
- Tinggikan Kaki Saat Duduk Sore Hari: Jika Anda mengalami pembengkakan kaki, duduk dengan kaki sedikit terangkat di sore hari dapat membantu mengurangi retensi cairan yang akan kembali ke sirkulasi saat malam.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Jika langkah penanganan mandiri tidak memberikan perbaikan signifikan setelah beberapa hari, atau jika gejala semakin parah, jangan ragu mengunjungi dokter. Dokter dapat melakukan tes urine untuk mengidentifikasi adanya infeksi, atau melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menyingkirkan kemungkinan masalah prostat atau kondisi medis kronis lainnya yang menjadi akar permasalahan sering anyang-anyangan di malam hari. Penanganan yang tepat akan mengembalikan kenyamanan tidur malam Anda.